Batik Motif Mentawai Berpotensi Dikembangkan

Ketua DPD Pekat IB Mentawai saat mengunjungi Rumah Batik Khas cianjur kabupaten Cianjur. (ers)
Ketua DPD Pekat IB Mentawai saat mengunjungi Rumah Batik Khas Cianjur Kabupaten Cianjur. (ers)

CIANJUR – Ketua DPD Pembelah Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Suharman menyempatkan diri mengunjungi lembaga kursus dan pelatihan Nusa Karya Rumah Batik khas Cianjur di Perum Rancabali Muka Kabupaten Cianjur. Perusahan batik khas Cianjur ini direncanakan akan dilakukan kerjasama dalam bentuk usaha produksi batik khas motif Mentawai sekaligus membuka cabang di Kepulauan Mentawai.

Menurut Suharman, peluang usaha batik di Kabupaten Kepulauan Mentawai cukup menjanjikan. Namun, dibutuhkan waktu untuk mengurus persiapan pengelolaannya, seperti lokasi dan tenaga yang mumpuni supaya pengembangan pembuatan batik motif Mentawai lebih berkembang lagi.

“Memang saat ini usaha batik yang permanen di Mentawai belum ada. Ini yang akan direncanakan untuk membangun usaha batik dan membuka peluang bagi masyarakat Mentawai menjadi seorang pengrajin usaha batik motif Mentawai. Apalagi, motif Mentawai banyak corak, tinggal mengembangkan di pasaran,” katanya kepada padangmedia.com, Jumat (14/4).

Dengan adanya kerja sama nanti, masyarakat Mentawai dapat menggali ilmu pengetahuan tentang kerajinan batik sekaligus merekrut masyarakat yang punya bakat menjadi pengrajin. Hal itu bisa mengurangi pengangguran di Bumi Sikerei serta usaha untuk menambah penghasilan.

Sementara, Dadan Rahmat Jauhari, salah seorang pengrajin batik khas Cianjur mengatakan, awal membuka lembaga kursus dan pelatihan Nusa Karya Usaha Rumah Batik Khas Cianjur dimulai sejak tahun 2010. Sebelumnya, usahanya bergerak di bidang bordir. Usaha batik khas Cianjur miliknya saat ini sudah punya dua cabang yang berada di Kabupaten Cianjur. Dengan adanya rencana kerjasama dengan ketua Pekat Mentawai, berarti akan ditambah cabang di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

“Kalau pengurusan lokasi usaha sudah rampung di Mentawai, akan dilegalkan rencana dua motif, yaitu cap motif tulis dan gambar tulis. Untuk tahap awal memang harus dilakukan seperti itu sesuai nanti perkembangan usaha batik di Kabupaten Kepulauan Mentawai,” tuturnya.

Ia mengatakan, proses pembuatan batik butuh waktu desain dari pengrajin sebelum dimasukkan ke tempat pelarutan warna. Setelah itu, kain akan dijemur sesuai batik yang dibuat. Ada yang versi dijemur kena matahari, ada juga versi di dalam ruangan untuk mengeringkan.

Ia berharap rencana membuka cabang usaha batik di Kabupaten Kepulauan Mentawai bisa dapat berjalan, sehingga hasil karya pribumi dalam bentuk motif khas Bumi Sikerei bisa dipromosikan di nusantara. Juga dapat menambah income masyarakat setempat, tutupnya. (ers)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *