PAINAN – Batik Manderubiah diperkenalkan sebagai batik khas Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Eksistensi batik ini telah dilaunching Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni di Painan, Sabtu (25/08/2019).
Acara launching Batik Manderubiah dihadiri langsung Hj. Rakinah Manderubiah, serta keluarga. Hadir pula Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pessel, Hj. Lisda Hendrajoi dan Filolog Fakultas Ilmu Budaya Unand Dr. Pramono (peneliti naskah kuno), serta camat dan beberapa kepala perangkat daerah.
Beberapa lembar batik hasil manderubiah dipamerkan dalam kesempatan itu. Selain itu ada peragaan batik oleh uni dan uda Pesisir Selatan.
Menurut Bupati, Hendrajoni, Batik Manderubiah memiliki keunikan tersendiri. Dibanding dengan batik lainnya, Batik Manderubiah lebih mengandung nilai sejarah, budaya dan estetika.
Sebagaimna diketahui, motif batik Manderubiah, bersumber dari iluminasi ragam hias yang ada dalam naskah kuno yang tersimpan di rumah gadang Manderubiah.
” Batik Manderubiah memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan batik lainnya. Ada nilai esetetika, budaya dan historis. Batik ini ada dalam naskah kuno yang tersimpan di rumah Manderubiah,”kata bupati.
Untuk itu, kata bupati, segenap masyarakat memiliki kewajiban untuk ikut mempromosikan batik khas Pesisir Selatan, seperti batik Manderubiah, serta juga ada batik loempo.
Bahkan, bupati menghimbau para pejabat, pegawai negeri (ASN), guru, siswa memakai batik khas Pesisir Selatan.
“Pejabat beserta keluarganya harus memakai batik Manderubiah,”katanya.
Sementara itu, Lisda Hendrajoni mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan batik khas Pesisir Selatan. Dekranasda bertekat menjadikan Pesisir Selatan, sebagai sentra batik Sumatera Barat.
Ditambahkan, dalam mempromosikan batik Manderubiah, pada bulan depan pihaknya bersama Bupati Hendrajoni, akan promosikan di Yordania pada tanggal 29 dan 30 Agustus mendatang.
Selain itu, batik hasil home industri Dewi Busana Lunang, milik Dewi Hapsari Kurniasi, bakal ikut meramaikan New York Fashion Week ( NYFW) September mendatang. (Afr)
Komentar