
JAKARTA – Kain ulos telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda pada tanggal 8 Oktober 2014 . Agar ulos berpeluang didaftarkan sebagai warisan dunia (World Heritage), Batak Center gelar kegiatan Ulos Fest
di Museum Nasional Indonesia Selasa – Minggu, 12 – 17 November 2019.
Ketua Pelaksana Ulos Fest Johannes Marbun mengatakan, kegiatan ini digelar untuk melestarikan warisan budaya nasional sebagai penguatan jati diri dan karakter masyarakat yang beragam. Selain itu juga untuk memperkaya pemahaman masyarakat terhadap ragam pemanfaatan ulos serta pengembangannya.
“Kegiatan ini juga mendukung program pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat Ulos sebagai sumber kesejahteraan rakyat, destinasi pariwisata, industri, dan UKM. Melalui kegiatan ini kita juga ikut mendorong kain ulos agar bisa ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage)” sebut Marbun, ,Jum’at (25/10)
Menurutnya, sebelumnya kain Ulos Toba melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 270/P/2014 telah ditetapkan sebagai warisan tak benda nasional.
Marbun berharap para pemerhati, pegiat dan praktisi kebudayaan komunitas marga serta masyarakat umum ikut menyaksikan serta berpatisipasi dalam rangkaian kegiatan ini.
Tak hanya pameran, sebut Marbun Ulos Fest diawali dengan dengan penampilan musik dan tarian khas Batak serta dan Talkshow yang diikuti pemerhati Ulos dengan tema Mendorong Ulos ditetapkan sebagai Warisan Dunia.
Dia menambahkan selama pameran juga digelar workshop membuat tudung atau bulang, grappery, fashion show, bazar produk kreatif dengan basis Ulos atau pernak-pernik. Jug ada lomba tor tor serta desain kreasi gaun berbahan Ulos. “Gala Dinner dengan konsep semi talkshow tentang hari Ulos dengan makanan halal” pungkasnya. (tumpak)