
PAINAN – Sampai hari ini, Senin (22/6/2020) baru sembilan orang yang masuk ke fasilitas karantina di Rusunawa Painan, terkait pasien positif Covid-19 asal Sungai Penuh di Kecamatan Bayang Utara.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Pesisir Selatan Rinaldi menyampaikan hal itu, Senin sore. Sebelumnya diinformasikan, hasil sementara tracing (pelacakan) ada 28 orang yang diduga kontak erat dengan pasien tersebut.
“Hari ini ada sembilan orang yang sudah masuk fasilitas karantina di Rusunawa Painan,” kata Rinaldi.
Untuk mendorong agar masyarakat yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 tersebut mau menjalani karantina, Rinaldi menyebutkan GTPP telah melakukan pertemuan dengan warga. Pertemuan dilaksanakan di Masjid Baiturahim Puluik Puluik.
“Tim GTPP Kabupaten bersama unsur Forkopimca IV Nagari Bayang Utara telah melakukan pertemuan dengan masyarakat yang diduga pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 asal Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi ini untuk bersedia menjalani karantina di Rusunawa Painan Selatan,” terangnya.
Dia menyebutkan, dalam pertemuan itu hadir Sekretaris GTPP Kabupaten Pesisir Selatan Dailipal dan Kepala Dinas Kesehatan Satria Wibawa. Didampingi Camat IV Nagari Bayang Utara Ronald Bernando dan Kapolsek Bayang Iptu Gusmanto.
“Dari pertemuan tersebut, seluruh masyarakat yang diduga pernah kontak dengan pasien bersedia menjalani karantina di Rusunawa Painan dan akan masuk sore ini,” tandas Rinaldi.
Diberitakan sebelumnya, seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kota Sungai Penuh, Jambi meninggal dunia di Nagari Puluik Puluik. Pasien tersebut adalah warga Sungai Penuh, dibawa suaminya yang berasal dari nagari itu untuk menjalani pengobatan alternatif.
Sebelum dibawa ke Puluik Puluik sempat menjalani perawatan di rumah sakit di Kota Sungai Penuh dan diambil sampel swab. Pasien meninggal dunia pada Jumat (19/6/2020) dan hasil uji swab terkonfirmasi positif.
Menyikapi kondisi itu, GTPP Covid-19 Kabupaten Pesisir Selatan telah melakukan tracing. Dari hasil pelacakan ditemukan sebanyak 28 orang warga setempat diduga pernah kontak dengan pasien.*