SAWAHLUNTO – Meski sebelumnya rekanan telah diwanti-wanti agar mengerjakan pekerjaan dengan baik, namun proyek jembatan Cintomoni yang dikerjakan CV Hardisha Meta kembali menjadi sorotan. Pasalnya, baru tiga bulan selesai, proyek tersebut sudah merengkah pada bagian pangkal jembatan karena diduga dikerjakan asal jadi.
Sorotan dilontarkan Wakil Ketua DPRD Sawahlunto, Hasjhoni dan Ketua Komisi III DPRD Kota Sawahlunto, Deri Asta terkait kondisi hasil pekerjaan
peningkatan jembatan dengan nomor kontrak:32/BMP-DPU/SWL-2015 dan biaya Rp1.418.776.000 tersebut. Menurut Deri, sebelumnya DPRD sudah menyampaikan agar pekerjaan yang dimulai September 2015, dapat dilaksanakan dengan baik. Pada kunjungan anggota dewan yang juga diikuti kepala Dinas PU dan jajaran PPK dan PPTK tersebut, rekanan berkomitmen akan menjaga kualitas kerjanya.
“Kalau saat ini kondisi hasil pekerjaan jembatan sudah merengkah dan masih menyisakan pekerjaan finishing, kita sangat menyayangkan,” sebut Deri kepada padangmedia.com, Selasa (5/4).
Politisi PAN tersebut menegaskan, jangan sampai hal itu menjadi keluhan masyarakat yang sangat membutuhkan kehadiran jembatan. Karena, jembatan lama tak dapat digunakan.
“Ini harus ditindaklanjuti dengan perbaikan serta melakukan upaya agar pejabat yang terlibat dalam pekerjaan ini bisa menuntaskannya,” kata Ketua Komisi III tersebut.
Kekecewaan hasil pekerjaan jembatan Cintomoni juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD, Hasjhoni. Menurutnya, dengan kondisi pembangunan yang memprihatinkan, komitmen rekanan dan petugas yang terlibat di pekerjaan tersebut disangsikan. Politisi Partai Golkar itu menambahkan, kalau sudah diingatkan namun hasilnya masih tidak sesuai dengan harapan masyarakat, tentu dipulangkan kepada pelaksanaan pekerjaan.
“Kalau belum tuntas, tentu ada kewajiban dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, pelaksanaan proyek jembatan Cintomoni yang dikerjakan rekanan CV Hardisha Meta, Kecamatan Silungkang Kota Sawahlunto menjadi sorotan sejumlah anggota dewan saat Wakil Ketua DPRD Sawahlunto, Weldison, Hasjhoni dan Ketua Komisi III Deri Asta meninjau pelaksanaan pekerjaan beberapa waktu lalu. Pada peninjauan lapangan proyek senilai Rp1.418.776.000 yang juga dihadiri Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Nova Erizon dan Kasi Jalan dan Jembatan Bina Marga, Deddi T serta aparatur desa itu, anggota dewan mengkritisi pekerjaan pondasi serta percepatan pekerjaan. Mereka juga menyangsikan kualitas jembatan bila tak diawasi dengan baik. (tumpak)
sebaiknya memang segera diperbaiki, dinas PU segera memanggil pihak yang mengerjakan untuk upaya perbaikan sehingga tidak menimbulkan polemik lebih lanjut.