SAWAHLUNTO – Meski baru selesai dikerjakan, Proyek Peningkatan Jalan Cemara-Kayu Gadang (109) kontrak Nomor: 29/BMP-PU/SWL 2016 yang dikerjakan PT Arpex Primadhamor mulai hancur. Terlebih pada dinding penahan serta selokan sudah ada yang merengkah serta terban.
Makin parahnya, kondisi paket proyek dengan nilai Rp5,4 miliar itu sudah ada merengkah pada ruas jalannya. Diperburuk dengan genangan air di selokan serta tak adanya timbunan bahu jalan tempat mengenangnya air yang merusak kondisi ruas jalan.
Kondisi rusaknya salah satu paket II peningkatan jalan tahun 2016 itu dibenarkan Maizir, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat kota Sawahlunto.
“Sudah dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan rekanan agar dilakukan perbaikan. Dalam waktu dekat akan dikerjakan,” jelas Maizir kepada padangmedia.com, Rabu (7/6).
Dia menambahkan, pihak rekanan sudah tahu dan dalam pelaksanaan pekerjaan itu masih ada waktu pemeliharaan sesuai kontrak kerja. Namun, belum dilakukannya perbaikan karena sedang melakukan pekerjaan di daerah lain sehingga belum sempat dikerjakan.
Kasi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat Kota Sawahlunto, Dedi T Admajaya menambahkan, pihaknya akan membantu percepatan perbaikan ruas jalan ini.
“Makin cepat diperbaiki akan lebih baik agar kondisi jalan ini dapat berfungsi sesuai kebutuhan serta akan dilakukan pemeliharaan kalau ada yang perlu dilengkapi,” jelasnya.
Proyek ruas jalan Cemara-Kayu Gadang-Rusunawa adalah salah satu paket dari empat paket pekerjaan peningkatan jalan Dana Alokasi Khusus (DAK) Insfrastruktur Publik Daerah 2016. (tumpak)