Banjir Surut, Warga Kesulitan Air Bersih

PADANG- Pasca banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kota Padang, Selasa (22/3), sebagian warga mulai kesulitan air bersih. Pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengalami gangguan sehingga air tidak mengalir ke permkiman warga.

Winda, warga Perumahan Mega Permai 5 Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah mengaku, air sudah tidak mengalir sejak banjir terjadi. Kawasan Lubuk Buaya merupakan salah satu wilayah terparah dilanda banjir kemarin.

“Pasca banjir, air sudah tak mengalir dari jaringan PDAM sehingga kami warga di perumahan ini menjadi kesulitan air bersih,” kata Winda, Rabu (23/3).

Winda mengungkapkan, tidak mengalirnya air dari PDAM membuat dia dan warga lainnya terpaksa membeli air isi ulang dari depot-depot yang ada di sekitar perumahan. Kalau biasanya air isi ulang ini untuk diminum, sekarang untuk mandi dan mencuci juga terpaksa menggunakan air isi ulang.

“Sejak banjir, kami sekeluarga sudah menghabiskan enam galon air isi ulang. harga air isi ulang Rp5 ribu per galon. Ini belum termasuk untuk mencuci pakaian. Sementara ini terpaksa pakaian kotor dan yang basah terendam banjir belum dibersihkan,” ungkapnya.

Defil, suami Winda menuturkan, ada sekitar 75 KK di komplek tempat tinggalnya yang mengalami kondisi sama. Belum lagi tetangga mereka di perumahan sebelah seperti Perumahan Lubuk Gading 3 dan 4, Perumahan Geri dan lainnya.

“Mungkin ratusan KK di sekitar sini yang mengalami nasib sama,”ujarnya.

Dia dan warga lainnya di wilayah ini berharap pihak PDAM secepat mungkin mengatasi masalah ini. Disamping itu, sementara menunggu perbaikan, diharapkan PDAM menurunkan truk tangki air ke perumahan mereka sehingga kebutuhan air bersih warga bisa terpenuhi.

Kondisi sama juga dialami warga di Kelurahan Tabing Bungo Pasang, masih di kecamatan Koto Tangah. Lidia, salah seorang warga menuturkan, air dari jaringan PDAM tidak mengalir sejak kemarin.

“Sejak banjir, air PDAM tidak mengalir sehingga kami kesulitan,” kata mahasiswi yang tinggal di sekitar kampus Poli ATI Padang ini.

Akibatnya, pakaian kotor dan peralatan dapur yang terendam banjir belum sempat dibersihkan, menunggu air kembali mengalir. Bahkan, untuk mandi pun terpaksa harus menggunakan air galon sehingga biaya hidup menjadi tinggi. Dia juga berharap air dari PDAM secepatnya bisa dipulihkan.

Sementara itu, melalui pesan berantai yang disebar melalui media sosial, PDAM Kota Padang menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pelanggan terhadap gangguan yang terjadi. PDAM menginformasikan, curah hujan tinggi telah menyebabkan tingginya tingkat kekeruhan air baku sehingga pengolahan air bersih menjadi tidak optimal.

Gangguan juga dialami karena adanya sebagian intake PDAM yang tertimbun sedimen. Kondisi ini mengakibatkan, layanan air bersih PDAM menjadi terganggu terhadap sebagian besar wilayah Kota Padang.

Seperti diketahui, banjir melanda sebagian wilayah Kota Padang pada Selasa (22/3). Banjir merendam beberapa kecamatan dengan wilayah terparah antara lain Kecamatan Koto Tangah dan Kecamatan Nanggalo. Saat ini air sudah surut dan warga sudah melakukan aksi bersih-bersih dari sisa lumpur yang terbawa arus banjir kemarin. (feb)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *