
PASAMAN – Ribuan pelajar di tiga kecamatan di Kabupaten Pasaman tidak bisa mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) karena sekolah mereka terendam banjir. Empat kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Rao, Rao Selatan, dan Kecamatan Mapattunggul.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman, Ali Yusri mengatakan, tidak hanya sekolah dan fasilitas sekolah saja yang terendam banjir, akses jalan menuju sekolah tersebut juga tergenang air.
“Pasca banjir yang melanda tiga kecamatan tersebut membuat ribuan pelajar terancam tidak mengikuti PBM, karena sekolah beserta fasilitasnya dan jalan menuju sekolah mereka terendam banjir,” katanya, Rabu (10/10).
Menurutnya, untuk Kecamatan Rao dan Rao Selatan, gedung sekolah terendam banjir hingga ada yang mencapai satu meter lebih. Selain itu, bangunan sekolah juga tampak berlumpur, sehingga merusak fasilitas belajar mengajar seperti kursi, meja dan peralatan kantor lainnya.
“Berdasarkan data yang dihimpun pihak kita, adapun sekolah yang terdampak banjir tersebut seperti SMPN 3 Tanjung Betung, SMPN 2 Lubuk Layang Kecamatan Rao Selatan. Selain itu, SMPN 4 Mapattunggul, dimana akses jalan menuju sekolah terendam banjir dan tidak bisa dilalui,” terangnya.
Selain itu, katanya, belasan Sekolah Dasar di Kecamatan Rao dan Rao Selatan juga banyak yang tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar.
“Para pelajar tersebut datang kesekolah hanya untuk bergotong royong membersihkan ruangan belajar mereka yang tergenang air dan lumpur,” ujarnya. (riki)