
JAKARTA – Banjir kembali melanda wilayah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Hujan deras yang berlangsung terus menerus selama lima hari terakhir menyebabkan sungai-sungai meluap. Tujuh kecamatan terendam banjir di Kabupaten Sumbawa sejak 6/2/2017 hingga Sabtu (11/2/2017).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (11/2) menyebutkan, tujuh kecamatan terendam yaitu Kecamatan Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa, Unter Iwes, Moyo Utara dan Moyo Hilir.
“Sebanyak 40.291 jiwa terdampak banjir,” katanya.
Banjir di lima kecamatan yaitu Kecamatan Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa, dan Unter Iwes dengan jumlah terdampak 31.670 jiwa atau 8.375 KK. Banjir terpantau fluktuatif tergantung dari hujannya dan saat ini sudah berangsur surut.
Sedangkan banjir di Kecamatan Moyo Utara dengan jumlah masyarakat yang terdampak 5.669 jiwa atau 1.402 KK dan di Kecamatan Moyo Hilir 2.952 jiwa masih tergenang banjir 30-70 cm.
Pengungsi sering bolak-balik ke rumah dan tempat pengungsian di masjid dan kantor pemda saat banjir kembali naik.
“Sedangkan pengungsi yang terisolir di Kecamatan Moyo Utara dan Moyo Hilir bertahan dengan memanfaatkan rumah panggung, baik milik pribadi atau tetangga,” ujarnya.
Pengiriman bantuan terkendala karena tidak dapat diakses oleh kendaraan, hanya dapat dengan perahu karet.
Penanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat. Tim Reaksi Cepat BNPB terus dilokasi bencana untuk memberikan pendampingan BPBD dalam manajerial, pendanaan, logistik dan tertib administrasi.
Rapat koordinasi dan evaluasi dilakukan tiap pagi untuk menyusun langkah operasi yang dipimpin oleh Sekdakab Sumbawa. Penyelamatan dan evakuasi serta penanganan pengungsi dilakukan tim gabungan. Setiap camat di daerah terdampak mengaktifkan dapur umum. Dinas Kesehatan mengaktifkan puskesmas 24 jam per harinya.
BPBD Provinsi NTB telah memberikan bantuan logistik dari BNPB kepada masyarakat antara lain
900 dus air, 120 paket lauk pauk, 700 dus mie instan, 60 paket tambahan gizi, selimut 25 lb, kitware 20 paket, familykit 50 paket, hygiene 10 paket, sandang 10 paket, matras 25 lembar dan lainnya.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih mengingat sumber air bersih PDAM keruh, dapur umum, perahu bermesin, alat-alat kebersihan rumah tangga, obat-obatan, permakanan,” tandas Sutopo. (feb/*)