Banjir Harus Jadi Evaluasi, Masyarakat Harus Terlatih

PADANG- Musibah banjir yang meluas melanda Kota Padang, Selasa (22/3) hendaknya harus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah kota untuk melatih masyarakat lebih siap menghadapi bencana. Kesiapan masyarakat akan mengurangi risiko kerugian dan korban dalam setiap musibah yang harus menjadi bagian dari perlindungan pemerintah terhadap masyarakat.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang Maidestal Hari Mahesa menegaskan, pemko Padang harus lebih giat lagi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Disamping melatih masyarakat untuk tanggap terhadap bencana, harus ditunjang oleh sarana infrastruktur yang bisa dijadikan sebagai tempat berlindung ketika terjadi musibah banjir.

“Ini harus disadari dan musibah banjir yang terjadi tadi hendaknya menjadi pembelajaran dan evaluasi bagi pemko dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat,” kata Mahesa, Selasa (22/3).

Dia mengungkapkan, saat musibah banjir, masih ada warga yang terjebak di dalam rumah. Ini berarti, masyarakat belum terlatih dan tanggap terhadap musibah bencana.

“Ini tugas pemerintah bagaimana agar masyarakat semakin tanggap, begitu curah hujan tinggi, warga sudah tahu apa yang dilakukan, kemana mereka akan pergi,” ujarnya.

Jika pemerintah bisa menggencarkan mitigasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai kebencanaan, tentunya dalam setiap muusibah risiko yang ditimbulkan baik kerugian materi maupun korban jiwa dapat diminimalisir. Sementara, dari pantauan situasi warga ketika banjir, warga masih bingung apa yang harus dilakukan. Karena tidak ada edukasi masyarakat sebelumnya, juga minimnya petugas yang memandu warga.

“Jadi langkah mitigasi itu tidak untuk gempa dan tsunami saja. Padang juga tak luput dari ancaman bencana banjir sehingga masyarakat juga perlu diedukasi mengenai banjir,” lanjutnya.

Saat banjir terjadi, Mahesa bersama para masyarakat relawan menggalang pengumpulan bantuan untuk para korban banjir. Menurutnya dari berbagai kalangan, diperoleh bantuan berupa nasi bungkus, mi instan dan air mineral. Total nasi bungkus yang berhasil dikumpulkan adalah 2.348 bungkus.

“Semua bantuan tersebut langsung diantarkan kepada warga di lokasi bencana banjir. Sumbangan ini diperoleh dari berbagai kalangan yang berhasil dihubungi baik langsung maupun melalui media sosial,” tutupnya. (baim)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *