
PAYAKUMBUH – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Payakumbuh mensurvei pepohonan di sepanjang jalan dan di pemukiman warga. Pepohonan dengan kondisi rawan diupayakan untuk dipangkas atau ditebang, diremajakan dengan pohon yang lebih kokoh.
Kepala Dinas LH Kota Payakumbuh Dafrul Pasi mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait telah mendata seluruh pohon di ruas jalan dan pemukiman warga sejak tahun 2019.
” Ada sekitar 1.500 pohon yang terpantau. Ada yang perlu dirawat, dipangkas bahkan ditebang,” kata Dafrul, Rabu (30/9/2020).
Dia menegaskan, kegiatan itu dilakukan, untuk memastikan tidak ada pepohonan yang mengancam keselamatan warga dan pengguna jalan. Apalagi dalam kondisi cuaca ekstrim yang membawa potensi bencana pohon tumbang.
“Agar tidak ada pepohonan yang mengancam keselamatan warga terutama di musim hujan saat ini,” ucapnya.
Dia menerangkan, untuk pepohonan yang membutuhkan perawatan, dilakukan pemangkasan. Ada pemangkasan berat ada pemangkasan sedang.
“Perawatan ini dilakukan secara berkelanjutan, agar tidak mengganggu warga dan fasilitas lainnya seperti jaringan listrik dan sebagainya,” tambahnya.
Sementara, untuk pohon yang terpaksa ditebang, pihaknya sudah melakukan peremajaan. Pohon pengganti dicarikan dari jenis yang lebih aman, tidak terlalu tinggi dan lebih kokoh dari terpaan angin.
Saat ini, pihaknya telah menanam pohon Pucuk Merah di sepanjang jalan utama sebagai pohon pelindung. Untuk penghijauan di median jalan, pihaknya hanya menanam jenis bunga – bungaan, agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
Dia mengajak warga kota untuk sentiasa menjaga dan ikut merawat pepohonan pelindung yang ada. Kalau ada pepohonan yang dirasakan mengancam keselamatan hendaknya segera melaporkan kepada pihak terkait.
(Febry/*)