Antisipasi Longsor, Kawasan Puncak Poland Ditanami Rumput Vetifer dan Pohon

SAWAHLUNTO – Kawasan Puncak Poland Tanjung Sari Kelurahan Aur Mulyo Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto ditanami rumput vetiver dan pohon pelindung. Penanaman rumput akar wangi atau Vetiveria zizanioides serta pohon pelindung tersebut dilakukan usai gelar apel siaga bencana, Selasa (3/3/2020).

Walikota Sawahlunto Deri Asta menyebutkan, rumput vetiver akan membentuk kekuatan struktur tanah secara alami. Penanaman rumput vetiver di lahan rawan merupakan program nasional penanggulangan bencana.

“Akar rumput vetiver akan menguatkan struktur tanah secara alami, diselingi tanaman kuat lainnya,” kata Deri Asta.

Dia melanjutkan, akar rumput vertiver dapat menyerap air sehingga terhan dan meresap ke dalam tanah. Penyerapan ini akan menahan tanah tidak terbawa air ketika curah hujan tinggi.

Dalam aksi tanam rumput vetiver dan pohon pelindung itu, juga turut hadir Wakil Walikota Sawahlunto Zohirin Sayuti dan seluruh unsur Forkopimda. Turut mendamping Kepala Kesatuan bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah (Kesbang PBD) Kota Sawahlunto Adriyusman.

“Penanaman rumput vetiver ini adalah untuk mencegah terjadinya longsor dan kawasan Puncak Poland merupakan salah satu di antara sekian banyak titik rawan longsor di Sawahlunto,” kata Adriyusman.

Dia menambahkan, selain melakukan penanaman rumput vetiver dan pohon pelindung, pihaknya juga telah memasang alat pendeteksi atau Alert Warning System (AWS) di Puncak Poland untuk memantau pergerakan tanah.

“Alat ini berfungsi untuk memberikan peringatan dini, sehingga ketika terjadi pergerakan tanah kita langsung dapat mengingatkan kepada masyarakat di sekitar kawasan untuk menghindari jatuhnya korban,” ucapnya.

Dia berharap, rumput akar wangi dan pohon pelindung tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam kondisi pertumbuhan normal, akar rumput vetiver bisa mencapai panjang dua meter dalam waktu empat bulan. Kepada masyarakat, juga diimbau untuk menjaga kawasan dengan tidak menebangi pohon dan merusak rumput yang ditanam. (tumpak)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.