AGAM – Badai melanda kawasan Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sejak tengah malam, Selasa (16/2) sampai Rabu (17/6). Akibat hembusan angin kencang tersebut, belerang yang ada di dasar danau naik dan menyebabkan ikan kecil-kecil atau yang biasa disebut rinuak mulai mengapung.
Para petani ikan Keramba Jala Apung (KJA) mulai melakukan panen dini guna mengantisipasi terjadinya kerugian besar.
Petani Keramba Jala Apung, Maninjau, Firdaus, kepada padangmedia.com, Rabu (17/2), mengatakan, badai cukup kencang mulai pukul 23.45 Wib, Selasa malam hingga sejak pagi tadi, banyak warga menangguk rinuak, karena ikan kecil itu menepi dalam kondisi mabuk.
Para petani ikan KJA di Nagari Tanjung Sani juga mencemaskan kondisi tubo yang mulai mengapung setelah perairan Danau Maninjau dilanda badai, yang disebut warga angin darek.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Agam, Ermanto, S.PI,M.Si,ketika dihubungi via ponselnya, Rabu (17/2) sore mengaku belum menerima laporan tentang mengapungnya tubo belerang ke permukaan perairan Danau Maninjau.
Menurutnya, bila memang benar tubo belerang mengapung, ia menyarankan agar petani ikan KJA melakukan panen dini, atau memindahkan ikan ke tempat yang aman.
“Bagi yang hendak menebar benih ikan, sebaiknya ditunda dulu. Lihat perkembangan, apakah kondisi sudah aman, atau belum,” ujarnya. (fajar)