JAKARTA – Rencana PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sumatera Barat disambut positif anggota Komisi VII Fraksi Partai NasDem Endre Saifoel.
“Kalau memang PT RNI serius ingin mengerjakannya ya silakan saja. Saya dan Pemda sudah pasti mendukung,” ujar Endre di ruang kerjanya, Kompleks Senayan, Selasa (19/7).
Hanya saja, legislator Sumbar I itu menekankan, perlu ada pembenahan terlebih dahulu terhadap izin penggunaan sungai yang berada di Solok Selatan sebagai tempat proyeksi PLTMH. Karena, sebagian besar sungai di daerah tersebut sudah memiliki beberapa perizinan. Banyaknya perizinan bisa menimbulkan tumpang tidih dalam penggunaannya.
“Jangan sampai nanti setelah masyarakat dan pemda setempat sudah sangat berharap, karena hal ini (izin), wacana PLTMH itu hanya tinggal jadi cerita saja,” cetusnya.
Dikatakan, sudah banyak investor yang ingin membangun di atas sungai-sungai di Sumbar. Namun, sampai saat ini belum satupun yang berdiri.
Terkait PT RNI yang berencana menginvestasikan modalnya pada proyek yang bukan sektornya, pria yang biasa dipanggil Haji Wen tersebut mengatakan, investasi PLTMH sangat menjanjikan. Apalagi pemerintah saat ini sedang giat mengembangkan dan mendorong pemanfaatan sektor energi baru dan terbarukan (EBT) sampai 20 persen.
“Secara marginnya sangat besar dan menggiurkan bagi investor. Investasi di PLMTH ini kalau dihitung selama empat tahun saja sudah bisa BEP (Break Event Point) atau balik modal,” paparnya seperti rilis yang diterima padangmedia.com.
Endre menegaskan kembali, pengembangan energi baru-terbarukan ini tergantung kepada keseriusan untuk melaksanakan proyek tersebut.
Sebelumnya, Direktur Utama RNI Didik Prasetyo mengungkapkan telah menyiapkan dana investasi hingga Rp400 milliar untuk membangun PLTMH dengan menggunakan aliran sungai Lambai dan Belangir di Solok Selatan Sumatera Barat. (rin/rel)
Komentar