PADANG- Fungsionaris DPP Partai Demokrat dan mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Andi Nurpati bantah ikut membuat “kegaduhan” dalam pemilihan gubernu- wakil gubernur (pilgub) Sumatera Barat seperti dituduhkan Forum Pemuda Pro Pilkada Badunsanak (FP3B) Sumbar. Kedatangannya ke Sumatera Barat adalah sebagai ahli diminta oleh pasangan Muslim Kasim – Fauzi Bahar.
” Saya datang sebagai ahli yang diminta oleh pasangan MK- FB dan yang saya lakukan adalah menyampaikan aturan- aturan tentang pilkada,” kata Andi dikonfirmasi wartawan lewat seluler, Minggu (24/1).
Menurutnya, proses pilkada (pilgub) di Sumbar memang telah selesai jika sebatas hasil pemilihan, namun secara administratif belum. Soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang gugatan sengketa hasil pemilihan pilgub Sumbar memang final dan mengikat. Namun menurut Andi, secara administratif masih ada putusan Mahkamah Agung (MA) yang harus ditunggu.
FP3B sebelumnya di hadapan wartawan di Padang menyampaikan pernyataan sikap yang salah satu poin pernyataan sikap tersebut adalah mengingatkan Andi Nurpati untuk menghentikan gerakan- gerakan memprovokasi pasangan MK-FB yang dituding telah menimbulkan kegaduhan politik di Sumbar. FP3B juga meminta jajaran kepengurusan Partai Demokrat untuk menegur Andi Nurpati.
“Saya ke Padang tidak membawa- bawa nama (partai) Demokrat. Jadi silahkan saja laporkan ke Demokrat,” kata Andi menanggapi ancaman FP3B yang akan melaporkannya ke DPP Partai Demokrat. (feb)