PADANG- Fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT), Rabu (9/3) pagi boleh jadi membawa berkah bagi Bambang Sulistyo. Wartawan Harian Singgalang ini menyambut kelahiran anak ketiga, buah hatinya dari sang isteri tercinta, Nani Nuraini bersamaan dengan waktu GMT terjadi pagi tadi.
Buah hati Bambang berjenis kelamin perempuan itu lahir sekitar pukul 06.15 Wib dengan persalinan normal. Persalinan sang isteri, Nani dibantu oleh Bidan Emelia Rostina di tempat prakteknya di Jalan Palinggam Nomor 10 Kelurahan Pasa Gadang Kecamatan Padang Selatan.
“Alhamdulillah, putri kami lahir dengan selamat pagi tadi melalui persalinan normal,” kata Bambang.
Pasangan ini sepakat memberikan nama putri ketiganya itu dengan nama Eclissi Anindya Putri Sulistyo, dengan nama panggilan Cindy. Nani, isteri Bambang mengungkapkan tidak mendapatkan firasat apapun terkait kelahiran anak ketiganya itu. Bahkan, dari perkiraan jadwal kelahiran, dia akan melahirkan besok (10/3).
“Saya tidak memiliki firasat apapun dengan kelahiran tepat di hari terjadinya gerhana matahari ini. Perkiraan jadwal kelahiran leh dokter adalah besok (Kamis, red),” ucapnya.
Ia menuturkan, menjelang Subuh sekitar pukul 04.00 Wib mulai merasakan kontraksi. Keadaan itu ia sampaikan kepada suaminya yang saat itu tengah asik menonton pertandingan sepakbola di televisi. Bambang kemudian membawa isterinya ke bidan dan akhirnya isterinya melahirkan Cindy dengan berat badan saat lahir 3,4 kg dan panjang badan 50 cm.
Selain bertepatan dengan saat terjadinya gerhana, Bambang menuturkan angka 9 sangat istimewa bagi ke tiga buah hatinya. Anak pertamanya Daffa (7 tahun) laki-laki lahir tanggal 9 bulan November 2008, kemudian anak keduanya Nisa (5 tahun) lahir pada tanggal 9 Oktober 2010 serta anak ketiganya Cindy juga lahir pada tanggal 9 bulan Maret 2016. Ke tiga anaknya lahir melalui persalinan normal, tidak ada yang melalui tindakan operasi (caesar) sehingga tanggal 9 itu dirasakan sebagai tanggal yang istimewa.
“Kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan terimakasih kepada handai taulan, karib kerabat yang telah mendoakan keselamatan atas kelahiran putri kami,” ujarnya.
Gerhana Matahari Total (GMT) pagi tadi merupakan fenomena alam yang terjadi dalam kurun waktu tertentu dengan jarak yang cukup lama. Diketahui, GMT sebelumnya pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1983 atau 33 tahun lalu. Tahun 2016, Indonesia adalah satu-satunya negara yang daratannya dilintasi GMT dan gerhana melintasi 12 provinsi.
Umat Islam di daerah yang dilintasi GMT, tak terkecuali Kota Padang, menggelar Salat Gerhana Matahari (Salat Kusuf). Di Padang, Salat Kusuf digelar sedikitnya pada 11 lokasi di 11 kecamatan antara lain di Masjid Raya Sumatera Barat Paang Utara dan Masjid Raya Ganting Kecamatan Padang Timur.
Salat Kusuf (untuk gerhana matahari) dan khusuf (untuk gerhana bulan) merupakan salat sunat yang pelaksanaannya didasari kepada apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Buchari dan Muslim diterangkan, bahwa Rasulullah SAW Bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian atau kehidupan seeorang. Maka jika engkau melihatnya, ingatlah dan berzikirlah kepada Allah. (baim).