AGAM – Kecamatan Ampek Nagari merupakan penghasil jagung utama di Kabupaten Agam, dan nomor dua di Sumatera Barat (Sumbar).
Camat Ampek Nagari, Drs. M. Idrus Dt. Rajo Angek Nan Kuniang didampingi UPT Pertahornak Ampek Nagari, S. Dt. Panji kepada padangmedia.com, Rabu (13/1), mengatakan, kondisi demikian tercapai berkat tingginya semangat para petani memanfaatkan lahan kosong dan menanam jagung di sela tanaman sawit yang masih muda.
Menurutnya, tahun 2015, petani menanami sekitar 350 hektare lahan dengan jagung. Hasil panen mencapai sekitar 5.040 ton jagung kering panen. Produksi demikian berada di bawah produk Pasaman, Pasaman Barat.
Untuk tahun 2016 ditargetkan 680 ha lahan. Namun, kondisi Selasa (12/1), baru tercatat sekitar 460 ha. Bagusnya harga jagung dan relatif mudah dan murahnya perawatan tanaman jagung menyebabkan tingginya minat petani di Kecamatan Ampek Nagari bercocok tanam jagung.
Menurut pedagang pengumpul, A. Dt. Indo Marajo, harga jagung memang menjanjikan. Saat ini, harga jagung kualitas bagus (kering) mencapai Rp4.000/kg. Sedangkan jagung kering panen Rp2.900/kg. Yang lebih menarik bagi petani adalah harga jual jagung relatif stabil, dalam artian fluktuasi harganya rendah. (fajar)