AGAM- Kecamatan Ampek Nagari dan Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam, Sumatera Barat diproyeksikan menjadi sentra Pengembangan sapi Bali. Sapi Bali dipilih karena memiliki skema pertumbuhan lebih cepat dibandingkan sapi lokal dan pola pemberian pakan pun tidak begitu sulit.
Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (Dipertaholnak) Kabupaten Agam Arief Restu, Sabtu (27/2) mengatakan, pengembangan sapi bali di Kabupaten Agam dilaksanakan beberapa kelompok peternak sapi.
“Terdapat 6 kelompok peternak sapi Bali di Kecamatan Ampek Nagari dengan jumlah 408 ekor. Sedangkan di Palembayan terdapat 7 kelompok dengan jumlah sapi 214 ekor,”katanya.
Untuk menjaga agar sapi Bali tidak terserang penyakit Jembrana, Arief Restu mengingatkan peternak agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Di samping itu, gizi pakan sapi mesti diperhatikan.
“Bila lingkungan kandang sapi terpelihara, ternak akan terhindar dari serangan penyakit Jembrana yang mematikan itu,”ujarnya.
Menurut Ketua Kelompok Taban Saiyo, Jorong Lubuk Alung Nagari Bawan Kecamatan Ampek Nagari, Firdaus, sapi Bali juga menjadi pilihan banyak peternak di Nagari Bawan. Bahkan kini terdapat setidaknya 1.000 ekor sapi Bali Bawan, mayoritas milik peternak non kelompok.
Ada beberapa alasan mengapa peternak lebih memilih memelihara sapi Bali. Diantaranya, pertumbuhannya relatif cepat bila dibandingkan sapi lokal, makanannya (pakan) tidak memilih. Sapi betina melahirkan setiap tahun. Sapi yang melahirkan tubuhnya berambah segar dan besar.
“Kalau sapi Bali jantan, pertumbuhannya menggembirakan bahkan bisa sebesar kerbau,”ujar Firdaus. (fajar)