PADANG — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Padang masih menyambut kedatangan kepulangan jemaah haji. Hingga hari ini, Sabtu (29/7) sebanyak 4.692 jemaah haji asal Sumatera Barat dan Bengkulu telah tiba di tanah air.
Tiba di Ranah Minang berbagai kesan dan pengalaman berhaji diungkapkan jemaah. Turun dari pesawat Garuda Indonesia yang menerbangkan jemaah dari Madinah ke Padang, wajah bahagia terpancar dari jemaah haji. Bahkan ada yang sujud syukur dibawah tangga pesawat.
Begitu juga dengan salah seorang jemaah kloter 12 Debarkasi Padang yang merasa senang sudah pulang dari tanah suci. Mahfud, jemaah haji Asal Tanah Datar ini mengaku semuanya berjalan sangat baik.
“Alhamdulillah sudah mendarat dengan selamat di Padang, Ranah Minag tercinta. Semuanya berjalan lancar dan aman,” kata Mahfud saat turun dari pesawat garuda Indonesia di Bandara International Minangkabau (BIM) Jumat malam (28/7).
Mahfud yang pulang bersama 392 jemaah haji kloter 12 asal Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang ini mengakui ini pengalaman berhaji yang luar biasa.
“Semua proses penyelenggaraan haji bisa dijalankan dengan lancar. Pelayanan petugas kepada jemaah baik, sehingga kita merasa terlayani. Kita sudah seperti punya saudara baru, baik dengan petugas maupun dengan sesama jemaah,” ungkapnya.
Terkait layanan konsumsi di Tanah Suci, pria paruh baya ini mengaku makanannya enak dan berlimpah. Jemaah dapat makan 3 kali sehari ditambah snack, sehingga ia bersama jemaah lainnya tidak perlu memikirkan lagi harus makan apa.
“Jemaah tak perlu lagi mengeluarkan biaya yang banyak untuk membeli makan. Rasanya juga lumayan enak dan semua sudah disediakan di hotel-hotel yang juga sangat nyaman,” tuturnya.
Namun kata Mahfud, sebagai orang Padang ia juga berpesan kepada pihak Kementerian Agama agar menyediakan menu samba lado dalam paket konsumsi jemaah haji.
Menurutnya, lidah orang Indonesia terutama Sumatera Barat sudah terbiasa dengan sambalado (cabe). “Makan tanpa samba lado itu seperti hampa, kurang badaceh (greget). Kalau bisa ada sayur ditambah rendang,” ungkapnya penuh senyum.
“Menurut yang saya tau bahan masakannya dan tukang masaknya dari Indonesia. Kalau bisa ada perwakilan orang Sumatera untuk masak di tanah suci,” harapan Mahfud.
Namun, sejauh ini semua pelayanan berjalan dengan baik. Kalaupun ada hal-hal diluar itu, anggap saja sebagai ujian dalam menjalankan ibadah haji.
“Karena dengan jutaan umat di tanah suci tentu ada rintangan yang harus kita lalui. Intinya adalah bersabar karena itu termasuk salahsatu syarat dalam meraih kemabruran haji,” ujarnya.
Terakhir ia berterima kasih kepada Kementerian Agama, petugas kloter dan petugas Embarkasi Padang yang telah melayani jemaah dengan baik. Mulai dari pemberangkatan hingga pemulangan hari ini, katanya. (ris)
Komentar