Aksi Cepat Pertamina Tanggap Bencana, Alih Suplai Energi dan Jamin Alat Berat Tetap Beroperasi

Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi

Bencana banjir lahar dingin melanda beberapa daerah di sekitar Gunung Merapi akibat hujan lebat yang melanda kawasan itu pada Sabtu (11/5/2024) lalu. Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi meluap, membawa serta material lumpur dan bebatuan menghantam daerah-daerah di sepanjang alirannya.

Bencana alam atau masyarakat lokal menyebutnya “Galodo” tersebut menggoreskan duka mendalam karena menimbulkan puluhan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan parah pada banyak sarana prasarana serta permukiman dan lahan pertanian penduduk. Sejumlah ruas jalan dan jembatan putus sehingga melumpuhkan akses transportasi antar daerah. Tidak luput juga jalur lintas Padang – Bukittinggi di kawasan Lembah Anai yang merupakan akses transportasi vital dengan intensitas kendaraan sangat tinggi baik kendaraan dalam daerah maupun lintas provinsi.

Akibat bencana tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Hansasri kepada wartawan Jumat (7/6/2024) mengungkapkan, korban meninggal dunia sebanyak 63 orang dan korban hilang sebanyak 10 orang. Pada saat kejadian hingga beberapa hari setelahnya, sekitar empat ribuan orang mengungsi. Baik berlindung di posko-posko pengungsian yang dibangun pemerintah maupun ke rumah kerabat yang tidak terkena bencana.

Bencana banjir lahar dingin Gunung Merapi menimbulkan dampak langsung setidaknya pada enam kabupaten dan kota yang berada di sekitar gunung berapi aktif tersebut. Daerah terdampak langsung antara lain Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Bukittinggi. Beberapa waktu sebelum banjir lahar dingin, gunung berapi aktif itu juga pernah erupsi pada awal Desember 2023 yang memakan korban jiwa para pendaki yang sedang berada di gunung tersebut. Erupsi susulan beberapa kali juga terjadi pada awal tahun 2024 hingga terjadi banjir lahar dingin pada Mei 202 yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan sarana infrastruktur serta hunian dan lahan pertanian masyarakat.

Bencana banjir bandang ini mendapat perhatian serius pemerintah. Presiden RI Joko Widodo bersama beberapa orang menteri termasuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta para petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turun langsung ke lokasi. Presiden Jokowi memerintahkan seluruh pemangku kepentingan bahu membahu untuk penanganan agar kondisi kembali pulih. Masyarakat di daerah terdampak harus mendapat penanganan yang baik serta kerusakan yang ditimbulkan harus segera dibenahi. Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi bahkan “pindah kantor” sementara ke Kota Bukittinggi agar bisa lebih efektif dalam koordinasi penanganan di masa tanggap darurat.

Akses Transportasi Padang – Bukittinggi Putus Total

Kondisi Jalur Lintas Padang – Bukittinggi di kawasan Lembah Anai pascabencana banjir lahar Gunung Merapi diambil dari udara. (Poto: Dok. BNPB)

Akibat bencana banjir lahar dingin yang melanda daerah sekitar Gunung Merapi tersebut, tidak saja menimbulkan korban jiwa namun juga merusak sarana infrastruktur hunian penduduk serta lahan pertanian. Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Hansasri dalam konferensi pers Penanganan Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi, Jumat (7/6/2024) tercatat sebanyak 1.210 rumah terdampak bencana. Dari jumlah tersebut yang mengalami kerusakan tercatat 1.110 unit, baik rusak berat, sedang maupun ringan di seluruh kabupaten/ kota terdampak. Total penduduk yang mengungsi pada saat kejadian mencapai 4 ribuan orang.

Bencana tersebut juga merusak sedikitnya 15 unit sarana pendidikan, dua unit sarana kesehatan dan 28 unit sarana ibadah, dua unit bangunan lainnya, serta 227 unit sarana perdagangan. Bencana juga merusak sebanyak 1.203 jaringan irigasi, 23 unit sarana air bersih (PDAM dan Pamsimas). Kemudian, juga merusak sebanyak 55 unit jembatan dan menimbulkan kerusakan jalan di 54 titik. Tercatat juga kerusakan lahan pertanian masyarakat seluas 908 ribu hektare.

Kerusakan sarana jalan cukup parah terjadi di Jalur Lintas Padang-Bukittinggi di kawasan Lembah Anai. Kondisi ini menyebabkan akses transportasi putus total. Jalur lintas tersebut merupakan sarana vital karena akses dari Kota Padang menuju Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Utara, selain juga sebagai akses dari Kota Padang menuju beberapa kabupaten/ kota di dalam Provinsi Sumatera Barat seperti Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Pasaman.

Selain di jalur lintas utama, kerusakan jalan dan jembatan juga terjadi di beberapa titik pada jalan penghubung antar kabupaten/ kota maupun jalur penghubung antar kelurahan/ desa/ nagari dan antar kecamatan. Kondisi itu menimbulkan kesulitan bagi masyarakat dalam beraktivitas. Banyak desa (nagari) atau kampung menjadi terisolir karena akses jalan penghubung terputus dihantam bencana banjir lahar dingin tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Hansasri menerangkan, Langkah penanganan yang telah dan akan dilakukan antara lain pembersihan aliran sungai dari material lumpur dan pembangunan jembatan bailey oleh TNI dan demolish batu-batu besar. Selain itu juga dilakukan modifikasi cuaca oleh Tim Modifikasi Cuaca (TMC).

Pertamina Ambil Langkah Cepat Agar Suplai Energi Tidak tersendat

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar didampingi SAM PT PPN Sumbar Narotama Aulia Fazri meninjau lokasi bencana banjir lahar Gunung Merapi, Selasa (14/5). (Poto: Dok Pertamina)

Terputusnya jalur lintas utama Padang – Bukittinggi akibat galodo banjir lahar dingin Gunung Merapi tentunya membuat arus transportasi baik orang maupun distribusi barang dan jasa lumpuh. Jalur lintas Padang – Bukittingi total tidak bisa dilewati. Termasuk juga arus transportasi untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji.

Menyikapi kondisi itu, PT Pertamina Patra Niaga mengambil langkah cepat, tepat dan akurat dengan melakukan skema RAE (Reguler Alternative Emergency) yaitu dengan mengalihkan jalur suplai BBM dan Elpii. Mengapa langkah ini diambil? Karena diketahui distribusi BBM dan Elpiji untuk wilayah Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kabupaten Agam Kabupaten Limapuluh Kota sebelumnya dipasok dari Integrited Terminal Teluk Kabung, Kota Padang.

Dengan terputusnya jalur lintas Padang – Bukittinggi di kawasan Lembah Anai maka kalau tidak diambil skema darurat alternatif maka dipastikan pasokan untuk wilayah-wilayah tersebut juga akan terhenti. Menurut Area Manager Comm, Rel, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria, Minggu (12/5/2024), pihaknya mengaktifkan skema alternatif rute mobil tangki BBM untuk distribusi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah terdampak.

Satria merinci, dalam kondisi normal pasokan SPBU di wilayah terdampak seperti Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Limapuluh Kota disuplai dari Integrited Terminal Teluk Kabung, Padang. Karena kondisi bencana tersebut maka suplai BBM di wilayah terdampak dialihkan ke Fuel Terminal Sei Siak dan Fuel Terminal Tembilahan Provinsi Riau. Antara lain empat SPBU di Kabupaten Limapuluh Kota, enam SPBU di Payakumbuh, satu SPBU di Bukittinggi dan satu SPBU di Kabupaten Agam. Untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dipasok dari Integrited Terminal Dumai.

PT Pertamina Patra Niaga terus melakukan koordinasi baik internal maupun eksternal untuk memastikan pasokan energi baik BBM maupun elpiji tetap tersalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara Freddy Anwar menegaskan, pihaknya terus berupaya mengoptimalkan penyaluran BBM dan Elpiji terutama di lokasi terdampak. Freddy memantau pasokan BBM dengan meninjau langsung titik lokasi skema rute alternatif penyaluran BBM dan LPG melalui jalur Melalak didampingi tim Manajemen Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Selasa (14/5/2024).

Menurut Freddy, mekanisme skema alih suplai alternatif rute yang sudah berjalan sejak sehari setelah bencana banjir lahar dingin tersebut adalah untuk memastikan ketersediaan BBM dan Elpiji untuk kebutuhan masyarakat mencukupi. Pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi di wilayah rute terdampak dan memastikan seluruh fasilitas dan stok LPG maupun BBM berjalan optimal.

Bantu Elpiji Dapur Umum dan BBM untuk Operasional Alat Berat

Peralatan berat membersihkan material lumpur banjir lahar Gunung Merapi. Pertamina mendukung BBM operasional peralatan BBM tersebut agar pembersihan material berjalan lancar. (Poto: Dok. Pertamina)

Selain melakukan alih suplai BBM dan Elpiji, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara juga membantu Elpiji untuk kebutuhan dapur umum di lokasi penampungan pengungsi. Langkah tersebut merupakan bagian dari respon cepat Pertamina Patra Niaga berkontribusi dalam penanganan bencana.

Melalui pemanfaatan Program Pertamina Peduli, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara Freddy Anwar menyerahkan bantuan logistik untuk kebutuhan masyarakat di lokasi bencana. Antara lain ratusan paket kebutuhan pangan pokok, perlengkapan kesehatan, selimut termasuk Bright Gas untuk kebutuhan dapur umum di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

“Melalui program Pertamina Peduli kami menyerahkan bantuan kebutuhan logistik berupa ratusan paket sembako, perlengkapan kesehatan, Selimut, serta tabung Bright Gas untuk kebutuhan dapur umum bagi korban pengungsi di kabupaten Tanah Datar dan juga Kabupaten Agam,” ujar Freddy saat menyerahkan bantuan di kantor Bupati Tanah Datar, Selasa (14/5/2024) .

Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan terima kasih atas perhatian dari Pertamina terhadap masyarakatnya yang tengah ditimpa musibah. Bantuan tersebut menurut bupati yang daerahnya termasuk terdampak paling parah itu sangat meringankan beban masyarakatnya yang sedang berada di tempat pengungsian.

Komitmen untuk menjamin ketersediaan energi dalam situasi bencana kepada masyarakat di daerah terdampak juga ditegaskan oleh Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Petrus Ginting. Pihaknya akan melaksanakan langkah-langkah dan skema terbaik dan terus memonitor pendistribusian energi BBM dan Elpiji sehingga proses recovery atau pemulihan pascabencana dapat berjalan cepat dan roda perekonomian masyarakat dapat terus berjalan.

Untuk bantuan BBM operasional alat berat, PT Pertamina Patra Niaga menyalurkan rata-rata 2.500 liter BBM jenis Dexlite perhari. Bantuan BBM tersebut disalurkan untuk menunjang pengoperasian alat berat di tiga wilayah yaitu Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Agam.

Tak Ada Kerusakan SPBU Akibat Bencana

SBM I Sales Area PT Pertamina Patra Niaga Sumbar Rizaq Yulianto saat temu media di Padang, Selasa (28/5/2024). (Poto: Pebri)

Meskipun beberapa wilayah terdampak bencana lahar dingin Gunung Merapi, namun tidak ditemukan kerusakan pada seluruh unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah terdampak. Hal itu diakui Sales Branch Manager (SBM) I Sales Area PT Pertamina Patra Niaga Regonal Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Rizaq Julianto.

Menurut Rizaq saat temu media di Padang, Selasa (28/5/2024), di Sumatera Barat terdapat sebanyak 128 unit SPBU Reguler. Kemudian juga ada 8 unit SPBU Kompak, dan ada 7 SPBU Nelayan. Selain itu juga ada 367 unit Pertashop dan 1 unit modular. Tidak ada SPBU yang berhenti beroperasi, seluruh lembaga penyalur berjalan normal. Kendala suplai BBM telah diantisipasi dengan melaksanakan skema alih suplai atau RAE yang semula dipasok dari IT Teluk Kabung, distribusi pasokan dialihkan ke beberapa FT dan IT yang ada di provinsi tetangga seperti dari Riau dan Jambi.

Sementara pemulihan pascabencana banjir lahar dingin Gunung Merapi terus berjalan, berbagai bantuan pun terus mengalir. Para donatur dari berbagai daerah dan komunitas atau perkumpulan terus mendatangkan berbagai kebutuhan terutama untuk kebutuhan dasar masyarakat di lokasi terdampak. Anak-anak di lokasi pengungsian juga mendapat pendampingan untuk menghilangkan trauma akibat bencana. Perbaikan sarana prasarana infrastruktur pun masih terus berjalan. Semoga kondisi kembali pulih dan aktivitas masyarakat kembali normal. ***

Pebri D Chaniago
Wartawan Madya 9749

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *