AKN Tanah Datar Didorong untuk Segera Mandiri

Serah terima bantuan dua unit engine trainer dari Solohin Kalla kepada pihak AKN Tanah Datar disaksikan perantau dan Bupati Tanah Datar. (rin)
Serah terima bantuan dua unit engine trainer dari Solohin Kalla kepada pihak AKN Tanah Datar disaksikan perantau dan Bupati Tanah Datar. (rin)

TANAH DATAR – Kehadiran Program Studi Diluar Domisili Politeknik Negeri Padang Rintisan Akademi Komunitas Negeri Tanah Datar (AKNTD) menjadi kebanggaan bagi masyarakat Tanah Datar dan juga perantau. Tak heran, dukungan mengalir dari para perantau sejak AKN Tanah Datar berdiri.

Terbaru, bantuan datang dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berupa dua unit engine trainer (mesin latihan). Bantuan diserahkan langsung oleh putra Jusuf Kalla, Solihin Kalla Datuak Rajo Panghulu, Sabtu (25/2) di kampus AKNTD di jalan raya Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar. Bantuan tersebut diterima oleh Direktur Politeknik Negeri Padang, Aidil Zamri MT didampingi Koordinator AKN Tanah Datar, Dr.Yuhefizar Mkom, Koordinator Daerah, Romi Adi Safitri, SPd beserta jajaran AKNTD lainnya.

Di samping menyerahkan bantuan mesin latihan, Solihin meresmikan penggunaan ruang kelas baru yang juga merupakan bantuan para perantau Tanah Datar. Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama, para perantau juga membantu penambahan daya listrik senilai Rp35 juta.

Solihin Kalla meresmikan penggunaan ruang kelas baru bantuan dari perantau Tanah Datar. (rin)
Solihin Kalla meresmikan penggunaan ruang kelas baru bantuan dari perantau Tanah Datar. (rin)

Solihin datang bersama sejumlah perantau lainnya seperti Fasli Jalal, Syahrul Ujud dan lainnya. Hadir juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat, Aristo Munandar, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, sejumlah anggota DPRD Tanah Datar, Forkopimda Tanah Datar dan tokoh masyarakat setempat.

Selain memberikan bantuan materil, Solihin memberi motivasi bagi para mahasiswa untuk sukses lewat pendidikan yang ditempuh di kampus itu. Menurutnya, dunia industri membutuhkan tenaga-tenaga kerja terampil yang sangat susah dicari dan Akademi Komunitas mencetak tenaga-tenaga ahli untuk itu. Bahkan, perusahaannya selama ini selalu menyekolahkan siswa-siswa, terutama untuk proyek mengelas.

“Jika sudah ada AK seperti ini yang melahirkan tenaga-tenaga terampil, kami tinggal datang ke sini.  Bahkan, jika butuh lebih dari mesin ini, kami siap membantu,” kata Solihin.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam sambutannya mengakui besarnya peran dan perhatian perantau terhadap perkembangan kampus milik masyarakat Tanah Datar itu. Termasuk perhatian dari Jusuf Kalla sebagai ‘rang sumando’ Tanah Datar. JK, kata Irdinansyah, sudah meminta kepada Dikti agar memberi kesempatan pada AKNTD untuk berkembang dan bisa mandiri.

Irdinansyah juga menekankan bahwa AKNTD memiliki masa depan yang bagus dan tidak kalah dibanding akademi lain di Sumbar. Sudah banyak pemerintah kabupaten dan kota di Sumbar yang meminta lulusan AKN Tanah Datar untuk bekerja dan mengabdi di daerah mereka.

Bupati pada kesempatan itu juga menyatakan komitmen Pemkab Tanah Datar untuk membantu pengembangan AKN Tanah Datar hingga bisa mandiri dan tidak lagi berada di bawah binaan Politeknik Negeri Padang (PNP). Sebagai bukti, Pemkab Tanah Datar sudah mengibahkan tanah seluas 5,5 hektare untuk pembangunan pengembangan kampus yang berlokasi tak jauh dari kampus saat ini, tepatnya di samping SMK N 1 Lintau Buo di Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo. Selain itu, Pemkab Tanah Datar juga telah membuat masterplan perencanaan pengembangan infrastruktur di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar tahun anggaran 2016.

 

Direktur Politeknik Negeri Padang, Aidil Zamri bersama pengajar AKNTD foto bersama di lahan pengembangan kampus. (rin)
Direktur Politeknik Negeri Padang, Aidil Zamri bersama pengajar AKNTD foto bersama di lahan pengembangan kampus. (rin)

Sementara, Fasli Jalal yang saat ini menjadi penasehat AKNTD menyatakan harapannya agar kampus rintisan di bawah binaan Politeknik Negeri Padang tersebut bisa segera mandiri dan menjadi perguruan tinggi negeri yang bisa berdiri sendiri. Fasli berharap tahun 2017 ini, perjuangan untuk memandirikan AKN Tanah Datar bisa terwujud hingga tak lagi menjadi Prodi Diluar Domisili. Apalagi dengan telah tersedianya tanah untuk pembangunan kampus berikut masterplan pembangunan. Tinggal menunggu dana dari Dirjen Dikti untuk pembangunan kampus.

Dikatakan Fasli, Akademi Komunitas terinspirasi dari Community College di Amerika Serikat di mana mahasiswa dididik untuk bisa langsung bekerja. Meski menekankan pada keterampilan, tetapi sebagai perguruan tinggi tetap ada akademisnya. Karena itu, bagi mahasiswa berbakat bisa saja menyambung hingga jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Meski demikian, jauh lebih mulia bila tamatannya bisa menjadi enterpreneur. Ini biasanya yang melahirkan konglomerat-konglomerat,” ujarnya.

Fasli juga menyatakan, kampus AKNTD sudah seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat Tanah Datar. Apalagi, peralatan yang ada sudah sangat baik dan lengkap. Ia berharap dari kampus kecil itulah daya saing Tanah Datar bahkan daya saing Indonesia bermula.

Hasil Karya Mahasiswa

Pada kunjungan tersebut, Solihin bersama rombongan juga meninjau hasil karya mahasiswa berupa teknologi tepat guna, di antaranya, pemipih jagung, perontok gabah, penghancur batu kapur, pencacah pakan ternak, dan berbagai perabotan rumah tangga unik dari kayu dan lempeng besi yang dilas. Hasil karya mahasiswa tersebut sudah banyak pula yang dijual kepada masyarakat sekitar.

Solihin bersama Bupati Tanah Datar dan rombongan memperhatikan beberapa hasil karya mahasiswa AKNTD yang dipamerkan. (rin)
Beberapa hasil karya mahasiswa AKNTD. (rin)

Koordinator AKNTD, Yuhefizar MKom didampingi Koordinator Daerah Romi Adi Safitri menambahkan, AKNTD yang berdiri sejak tahun 2012 merupakan perguruan tinggi negeri setingkat Diploma II. AKNTD berstatus negeri dengan nomor SK Dikti Akademi Komunitas  : 161/P/2012. Hampir 90 persen alumni AKN Tanah Datar langsung diserap di dunia kerja dan industri, di antaranya PT. Semen Padang dan di kantor-kantor pemerintahan serta kantor walinagari. Sisanya mampu menciptakan lowongan kerja dengan membuka lahan usaha sendiri.

“Kita telah melakukan kerja sama dalam bentuk magang dengan sejumlah BUMN dan industri, seperti Semen Padang, Telkom, PLN dan lain-lain. Baru-baru ini juga telah dilakukan kerja sama dengan PT Kunango Jantan untuk Jurusan Mesin dan Sipil,” jelas Yuhefizar.

Khusus jurusan Manajemen Informatika, kerja sama juga telah dilakukan dengan Universitas Juanda Bogor. Lulusan terbaik di AKNTD akan direkrut jadi karyawan dan diberi beasiswa untuk menjalani studi lanjutan. Sebagian lulusan diminta beberapa walinagari di Lintau untuk mengelola website nagari.

Saat ini, AKNTD menawarkan tiga program studi, yaitu Manajemen Informatika, Teknik Mesin dan Teknik Sipil. Untuk tahun ajaran 2017/2018, pendaftaran telah dimulai sejak sekarang. Untuk tahun ajaran baru ini, katanya, pihak AKN TD memberikan bebas uang pendaftaran untuk 100 orang pendaftar pertama dengan uang kuliah hanya Rp100.000 per bulan dan tidak ada pungutan lainnya. (rin)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *