SAWAHLUNTO – Walikota Deri Asta berharap evaluasi di tubuh Baznas Kota Sawahlunto untuk upaya dalam meningkatkane kepercayaanpublik.
“Evaluasi tersebut bertujuan bagaimana Baznas memperoleh kepercayaan dari publik. Jika sudah mendapat kepercayaan, maka publik dengan sendirinya mau menyalurkan zakatnya ke Baznas Kota Sawahlunto,” pinta
Walikota pada pembukaan Rapat Kerja Daerah Basnaz Kota sawahlunto, Selasa (12/2).
Deri Asta juga menegaskan agar penyaluran zakat ditahan dulu hingga Pemilihan Umum 2019 selesai.
“Supaya tidak dipolitisir, penyaluran
zakat sesudah April saja, supaya itu tadi, semakin menambah kepercayaan publik,” pintanya.
Dalam laporannya, Pimpinan Baznas Kota Sawahlunto M. Syarif menyebutkan realisasi penerimaan zakat selama 2018 mencapai
95,26 persen atau Rp2,8 miliar dari rencana penerimaan sebesar Rp3 miliar.
Sementara itu realisasi penyaluran berdasarkan program mencapai 95,26 persen atau sebesar Rp2,5 miliar dari rencana Rp2,625 miliar.
“Penerimaan zakat tersebut masih didominasi dari aparatur sipil
negara (ASN) yang dihimpun melalui Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) yang berada di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD),” jelasnya.
Pada rakerda ini juga dilakukan penyerahan Basnaz Award kepada Unit Pengumpulan dan Pengelolaan Zakat (UPZ) terbaik adalah UPZ Dinas pendidikan, UPZ UPTD TK SD Kecamatan Silungkang dan UPZ SMPN 5 Sawahlunto.
Untuk Muzakki yang diberikan award yakni Hilmed (kategori ASN), H. Sinin (kategori tokoh masyarakat) dan Zulwahdi (kategori pengusaha) serta kategori BUMN Peduli Zakat diberikan kepada PT. PLN UP3 Solok
ULP Sawahlunto dan PT. Semen Padang. (tumpak)