Ade Rezki Pratama : 8,5 Juta Lebih Masyarakat Pencari Kerja

Payakumbuh — Pasca Covid-19 hingga saat ini menurut data dari Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia terdapat sekitar 8,5 juta lebih masyarakat pencari kerja atau berstatus pengangguran. Mereka yang berstatus pengangguran tersebut karena tidak memiliki ketrampilan atau Vokasi meski merupakan lulusan SMA/SMK maupun perguruan tinggi.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi IX DPR-RI, Ade Rezki Pratama, Sabtu malam 14 September 2024 di Aula BIB Tuah Sakato Provinsi Sumatera Barat di Kelurahan Ibuah Kecamatan Payakumbuh Barat saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi Pelatihan Vokasi dan Pemagangan yang digelar Kementrian Tenaga Kerja (KEMENAKER) RI bersama Komisi IX sebagai Mitra Kerja.

” Iya, menurut data dari Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia terdapat sekitar 8,5 juta lebih masyarakat pencari kerja atau berstatus pengangguran. Mereka yang berstatus pengangguran tersebut karena tidak memiliki ketrampilan atau Vokasi meski merupakan lulusan SMA/K maupun perguruan tinggi,” ucap anggota DPR-RI tiga periode itu.

Lebih jauh Politisi Partai Gerindra itu menyebutkan bahwa para pencari kerja/pengangguran sulit mencari kerja karena tidak memiliki kompetensi, sebab dunia kerja tidak hanya membutuhkan nilai, namun juga mencari pekerja dengan berbagai kelebihan.

” Anak-anak kita lulusan SMA, SMK, Sarjana dan Doktor, karena dunia kerja keras yang tidak hanya membutuhkan nilai, sehingga mereka tidak bisa/lolos di dunia kerja. Apalagi mereka juga terkendala bahasa,” tambahnya.

Mantan anggota DPR-RI termuda itu juga mengatakan bahwa di luar Negeri banyak peluang kerja, untuk itu lulusan terbaik di Indonesia diharapkan terus meningkatkan kompetensi dengan membekali diri dengan berbagai keterampilan dan bahasa.

” Kompetensi anak-anak atau adik-adik kita sangat luar biasa, dibutuhkan banyak di luar negeri, tapi terkendala bahasa. Untuk itu segera daftar les bahasa Korea, jepang agar lowongan kerja dekat dengan kita. Sebab Apresiasi di luar Negeri terhadap pekerja sangat luar biasa.” Tutup Ade.

Sementara Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia melalui Dirjen Pemagangan dan Vokasi, M. Mehdi mengatakan bahwa prioritas pembangunan Pemerintah untuk meningkatkan kwalitas Sumberdaya Manusia. Untuk itu Pemerintah terus berupaya agar masyarakat atau pencari kerja memiliki Vokasi/Ketrampilan melalui BLK.

” Priotas pembangunan oleh Pemerintah adalah untuk meningkatkan kwalitas Sumberdaya Manusia. Untuk itu Pemerintah terus berupaya agar masyarakat atau pencari kerja memiliki Vokasi/Ketrampilan melalui BLK,” ucapnya.

Ia juga menambahkan, kompetensi kerja merupakan hak dasar tenaga kerja yang didapat melalui vokasi dan Pemagangan.

” Kompetensi kerja merupakan hak dasar tenaga kerja yang didapat melalui vokasi dan Pemagangan.” Tutupnya.

Senada dengan Dirjen Pemagangan dan Vokasi, M. Mehdi, Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang, Yandri mengatakan bahwa di Sumatera Barat terdapat 14 Balai Latihan Kerja (BLK) reguler dan non reguler yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan Vokasi atau ketrampilan.

” Di Sumatera Barat ada 14 BLK dan 6 di Jambi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan Vokasi atau ketrampilan. Ada yang reguler dan non reguler. BLK kita memiliki 12 kejuruan dengan kapasitas asrama untuk 60-70 orang.” Tutupnya. (Ady)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *