SAWAHLUNTO – Abu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin di kawasan Sijantang Kecamatan Talawi di Kota Sawahlunto kembali meresahkan warga beberapa desa di dekat kawasan tersebut.
Keresahan warga tersebut disampaikan salah seorang warga Talawi Mudik,
Elvi S (36), dikarenakan sudah tiga hari ini harus membersihkan teras rumah yang diselimuti abu yang dihasilkan dari limbah PLTU Ombilin tersebut.
“Abunya sudah terlalu banyak di lantai teras rumah, kalau di atap rumah
susah membersihkannya,” keluh Elvi Sabtu (23/2).
Sama halnya dengan Elvi , warga Talawi Hilir, Fitriati (31) yang tak lagi menjemur pakaiannya di halamann rumah karena tak ingin kotor akibat tebaran abu limbah PLTU itu.
“Kalau menjemur pakaian tak bisa lagi di luar, karena abunya buat kotor. Terpaksa, harus di belakang dan tempat yang tertutup atap di teras rumah,” keluhnya.
Sebelumnya, menyebarnya limbah abu PLTU Ombilin itu tak ditampik, Irwan, Kabid Lingkungan Hidup Dinas Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto.
Namun, ia memastikan bahwa pihak
menajemen PLTU Ombilin telah melakukan perbaikan agar abu tersebut
tidak mengotori udara dan pemukiman masyarakat.
“Pihak PLTU Ombilin telah berupaya menperbaiki kerusakan alat Dush
Conditioner dan Electrostatic Presipitator (EP). Kondisinya mulai baik kembali,” jelas Irwan.
Diketahui, alternatif untuk pembuangan limbah B3 seperti landfill atau penimbunan sampah pada satu lubang sudah dilakukan sejak tahun 2011.
Kendala yang dialami di Sawahlunto adalah kesulitan lahan atau lokasi landfill yang cukup luas. Untuk merealisasikan itu, perlu mengurus izin dan ketentuan serta persyaratan teknis. Berbeda dengan beberapa daerah seperti di Jawa, ada pemanfaatan cukup besar yang bisa menyerap abu limbah B3 sisa pembakaran. (tumpak)