JAKARTA – Sebanyak 86 petugas Pemilu meninggal dunia usai melaksanakan tugasnya menyelenggarakan Pemilu Serentak, Rabu (17/4) lalu. Diduga hal itu disebabkan karena kelelahan yang dialami para petugas pemilu. Kondisi itu mengundang keprihatinan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.
“Kami menunggu usulan dari Bawaslu dan KPU. Itu saja secara prinsip. Ya saya yakin pemerintah akan memberikan penghargaan tapi kalau soal anggaran itu biar nanti Bawaslu dulu fixnya berapa yang sakit, berapa yang gugur termasuk KPPS-nya termasuk para anggota Polri ya,” kata Mendagri kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/4) siang.
Terkait banyaknya petugas yang meninggal tersebut, Mendagri setuju dengan usulan dilakukannya evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemilu Serentak yang melelahkan dan telah meminta banyak korban jiwa itu. Namun, ia masih menunggu dulu Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pemilu.
Baca juga: (https://padangmedia.com/14-pengawas-pemilu-meninggal-dunia-selama-bertugas/)
“Kami tidak ingin mendesak dulu tapi setelah pengumuman KPU resmi nanti kemungkinan awal pemerintahan baru akan membahas bersama dengan DPR. Saya kira ini harus dibahas dengan DPR baru,” terang Mendagri.
Ia meyakini, KPU sekarang tentu sudah membuat evaluasi. Kemendagri juga sudah membuat evaluasi yang menyangkut keputusan MK, keserentakan itu apakah harus hari, tanggal, jam, bulan yang sama. Yang kedua juga evaluasi di Kementerian dalam Negeri mengenai masa kampanye apakah harus sekian bulan, itu saja.
“Saya kira yang penting bagaimana membangun sebuah sistem pemilu yang demokratis tetapi yang lebih efektif, lebih efisien,” ujar Mendagri. (rin/*)