Kegiatan Japfa4kids di Pasaman Barat. (ist)
PASAMAN BARAT – Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada anak seringkali terabaikan. Kebanyakan anak-anak suka mengonsumsi makanan yang manis dan tidak menyikat gigi secara rutin. Akibatnya, banyak yang mengalami karies gigi, atau lebih sering disebut dengan gigi berlubang.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pasaman Barat melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 1.600 siswa sekolah dasar di Kabupaten Pasaman Barat, Selasa (20/9) lalu. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 63,8 persen anak menderita karies gigi.
”Mengingatkan anak-anak akan pentingnya kesehatan gigi mereka memang sulit. Namun, sosialisasi akan hal itu harus terus dilakukan,” ujar Budi Susilawati, HMD. Kepala Seksi Prom.Kes Kabupaten Pasaman Barat.
”Anak-anak itu suka malas menggosok gigi,” tambahnya.
Menyadari bahwa anak-anak perlu didampingi dalam masa pertumbuhan, JAPFA mengadakan kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids. Rangkaian kegiatan ditujukan untuk mengingatkan anak-anak akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
”Sebagai generasi penerus, anak harus dibekali dengan pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan demi mendukung tumbuh kembang mereka,” tutur R. Artsanti Alif, VP Head of Public Relations PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk seperti dalam pers relis yang diterima padangmedia.com, Kamis (22/9).
Sehari sebelumnya, anak-anak mendapatkan pembekalan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), gizi seimbang dan P3K dalam pelatihan dokter kecil. Pada materi PHBS, anak-anak juga diingatkan akan pentingnya menyikat gigi secara teratur dan bagaimana cara menggosok gigi yang benar.
Setelah pemeriksaan kesehatan, setiap anak mendapatkan Buku Rapor Kesehatanku yang berisikan informasi kesehatan untuk anak di sekolah dasar. Buku yang dikemas dengan gambar dan bahasa yang sederhana memberikan pengetahuan kesehatan dengan menarik untuk anak-anak. Orang tua juga dapat ikut memantau perkembangan anak melalui isian dalam buku rapor tersebut.
”Diharapkan dengan pengetahuan yang diberikan, anak-anak dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya dan meningkatkan kesadaran sesama akan pentingnya kesehatan,” jelas Artsanti.
Tidak hanya kepada anak-anak, para karyawan dan kepala sekolah juga mendapatkan Pelatihan Tata Kelola Sekolah berbasis 5S untuk lingkungan sekolah yang lebih bersih dan nyaman. Bagaimanapun, kesehatan anak berhubungan erat dengan kebersihan. Oleh karena itu, Kampanye Gizi menjangkau seluruh warga sekolah untuk mewujudkan lingkungan yang sehat. Dengan dukungan dari seluruh elemen sekolah terutama guru dan siswa, maka hidup bersih dan sehat tidak hanya menjadi wacana tetapi menjadi budaya. JAPFA juga akan mengawal anak-anak di Pasaman Barat selama lima bulan ke depan dengan pemberian paket gizi tambahan dan sosialisasi 5S.
Sejak tahun 2008, Kampanye Gizi JAPFA4Kids bertema Anak Indonesia Sehat dan Peduli Gizi dilaksanakan untuk terus mengawal generasi penerus Indonesia. Kampanye Gizi tersebut kini telah menyentuh 613 sekolah dengan 106.732 anak dan 6.823 guru. (rin/*)
Komentar