57 Tahun Bank Nagari, Bersinergi dan Terus Berinovasi

Perayaan HUT Bank Nagari ke 57. (foto: humas)

PADANG – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari pada Selasa, 12 Maret 2019 genap berusia 57 tahun. Dalam usia tersebut, Bank Nagari terus berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Dirut Bank Nagari, Deddy Ihsan saat menjadi inspektur upacara pada peringatan HUT Bank Nagari ke 57 di halaman parkir kantor pusat Bank Nagari, Jalan Pemuda nomor 21, Padang, mengatakan, selama 57 tahun Bank Nagari berdiri, segala rintangan dan tantangan telah dihadapi. “Ulang tahun ini menjadi momen yang tepat bagi kita untuk sejenak mengenang apa yang telah kita lalui dan merenungkan posisi hari ini. Yang paling penting adalah bagaimana kita bertekad meningkatkan kinerja bank,” ujarnya.

Dikatakan, awal berdirinya, Bank Nagari didirikan  dengan tujuan untuk  mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat.  Tujuan pendirian tersebut secara konsisten telah  dilaksanakan secara baik oleh pendiri. Begitu juga oleh penerus berikutnya serta direksi yang dipercaya saat sekarang.

“Untuk itu, akan terus kita tingkatkan di masa-masa yang akan datang,” katanya.

Dirut Bank Nagari Deddy Ihsan. (ist)

Dilihat dari pencapaian kinerja dari sisi keuangan, Deddy Ihsan memaparkan, hingga akhir tahun 2018, Bank Nagari telah memiliki total aset Rp23,3 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Rp18,18 triliun, kredit yang diberikan Rp17,58 triliun, NPL 2,96% dan laba bersih Rp 346,7 miliar.

Dilihat pencapaian kinerja dari sisi keuangan tersebut, kondisi itu patut disyukuri. Hal itu mengingat perekonomian Indonesia yang belum begitu membaik, tapi Bank Nagari masih dapat tumbuh dan menghasilkan laba yang cukup baik. Meski demikian, pertumbuhan diharapkan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.

“Tentu menjadi sebuah kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi kita semua apabila bank yang kita cintai ini dapat bertengger kembali menjadi Bank Pembangunan Daerah yang diperhitungkan,” ujar Deddy.

Ke depan, Deddy Ihsan memaparkan, masih ada empat tantangan utama yang akan mewarnai perkembangan dan pertumbuhan industri perbankan tahun 2019. Tantangan tersebut jelas harus menjadi perhatian bersama.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memberi sambutan pada HUT Bank Nagari ke 57. (foto: humas)

Tantangan pertama, yaitu konsumen produk jasa keuangan akan menuntut layanan yang lebih cepat, fleksibel dengan produk yang semakin variatif. Termasuk produk-produk dengan konten teknologi seperti, Multi Payment System, Cash Management System, SMS Banking, Mobile Banking, Internet Banking, bahkan interchangebility dari instrumen kredit dengan instrumen pasar uang dan pasar modal.

Tantangan kedua, yaitu perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit karena dipicu kebijakan pihak otoritas yang lebih fokus kepada stabilisasi dan juga karena kenaikan suku bunga pasar perbankan.

Tantangan ketiga yang tak kalah berat adalah trend peningkatan risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) akibat penurunan daya beli masyarakat.

Tantangan keempat, Perwujudan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 dan integrasi sektor perbankan ASEAN di tahun 2020.

Situasi yang terus berubah dan tuntutan yang dihadapi perbankan saat ini, tidak sama jika dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Banyak faktor dan  situasi eksternal yang memicu perubahan, tingkat persaingan bisnis yang semakin meningkat, kompetisi semakin tajam, banyak pelaku usaha yang mengalami penurunan karena persaingan bisnis seiring dengan perkembangan pola usaha dengan kemajuan tekhnologi.

Sejalan dengan hal tersebut diatas, transformasi BPD juga telah menyimpulkan beberapa permasalahan Bank Pembangunan Daerah secara keseluruhan antara lain kontribusi terhadap  pembangunan daerah melalui kredit produktif, walaupun kredit produktif mulai tumbuh perlu untuk ditingkatkan lagi, sehingga kredit bermasalah, NPL dapat ditekan. Selain itu, tata kelola (GCG), sumber daya manusia, manajemen risiko dan infrastruktur yang memicu peningkatan serta daya saing BPD masih rendah karena produk dan mutu pelayanan belum memadai.

Salah satu kegiatan dalam peringatan 57 tahun Bank Nagari. (ist)

Semua permasalahan itu menuntut BPD harus membenahi kelemahan struktural dan memperkuat fondasi organisasi agar mampu tumbuh dan bersaing sehingga lebih berperan dalam perekonomian daerah ke depan. Untuk itu, Deddy mengajak untuk mengevaluasi kembali apa-apa yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir, supaya dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan dari kebijakan dan  strategi yang telah diimplementasikan selama ini.

“Berdasarkan hasil evaluasi itu, maka kita sempurnakan kembali kebijakan dan strategi tersebut guna menghadapi tantangan dan meraih peluang kedepan dalam mewujudkan Visi Bank Nagari Menjadi Bank Pembangunan Daerah yang Terkemuka dan Terpercaya di Indonesia,” kata Deddy.

Beberapa titik fokus yang akan dilakukan Bank Nagari antara lain adalah pertumbuhan bisnis  di bidang kredit baik kredit produktif maupun kredit konsumtif, dimana saat ini OJK meminta pertumbuhan diangka 12%, sementara secara nasional kredit diharapkan tumbuh 13% sampai 14%. Di samping itu, produktivitas SDM yang masih rendah  dibanding dengan  peer grup, peningkatan NPL yang cendrung menaik serta efisiensi perlu ditingkatkan, ditandai dengan  BOPO Bank Nagari yang masih tinggi dibandingkan dengan peer grup BPD Indonesia.

Tema HUT Bank Nagari ke 57 adalah “Sinergi dan Inovasi”. Sebagai perwujudan dari inovasi berkelanjutan, pada tahun 2018 untuk menghadapi kondisi eksternal dan internal seperti yang dijelaskan di atas, maka Bank Nagari harus berbenah, membuat kebijakan dan menyiapkan strategi dan mengingat pelayanan sebagai bagian terpenting dalam bisnis perbankan.

Sementara, untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah harus dilakukan inovasi-inovasi baik pengembangan produk maupun melakukan inovasi dalam budaya kerja.Untuk produk-produk alhamdulillah, hasil evaluasi di bidang tekhnologi yang berkaitan dengan produk-produk telah ditindak lanjuti dengan telah dilakukannya  beberapa launching produk baru di antaranya N.Money, diversifikasi produk tabungan sikoci  ( Sikoci pendidikan, bisnis, rencana ), Nagari Cash Manajement, Nagari Auto Debet, Nagari Portal Payment, SP2D Online, Mobile Banking, Kartu Tani.

Produk-produk yang dilaunching sebagaimana tersebut diatas dilaksanakan dengan BERSINERGI dan bekerjasama dengan berbagai pihak N.Money dgn TELKOM, Master card dengan PT.Rintis dan Kartu Tani dengan Dinas Pertanian. (rin/adv)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.