48 Tewas Ratusan Luka-luka Akibat Gempa di Sulteng

Kondisi bangunan yang rusak parah di tepi pantai Kota Palu, Sulteng. (foto: twitter sutopo)

SULTENG – Korban jiwa akibat gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah hingga saat ini mencapai 48 orang. 356 orang luka-luka akibat terhimpit bangunan. Sementara, ribuan rumah warga hancur akibat gempa dan tsunami.

Namun, data itu kemungkinan masih bertambah karena dari Kabupaten Donggala, belum ada laporan menyeluruh.

“Jumlah korban terus bertambah. Evakuasi terus dilakukan. Potensi nasional digerakkan membantu penanganan darurat di Palu dan Donggala,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers, Sabtu (29/9).

Menurutnya, korban jiwa paling banyak akibat gempa. Sementara itu, kondisi listrik padam menyebabkan jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan. Operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.

Sutopo juga menyampaikan, bahwa Kepala BNPB Willem Rampangiley bersama pejabat BNPB berangkat ke Palu pada Jumat (28/9) malam melalui Makassar kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helicopter.

“Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari Jumat (28/9) pukul 19.26 WITA hingga Sabtu (29/9) pukul 19.20 WITA,” kata Sutopo.

Namun Sutopo memastikan, Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan. Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB terbang ke Donggala menggunakan helicopter water bombing yang ada di Balikpapan. Tim ini juga membawa peralatan komunikasi satelit dan peralatan lainnya.

Sutopo juga menyampaikan, bahwa TNI akan mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Doggala. TNI menggerakan 7 SSK dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon menggunakan 2 pesawat Hercules C-130.

Adapun Basarnas, lanjut Sutopo, akan menggerakan 30 personil beserta peralatan menggunakan pesawat Hercules. Polri juga akan menggerakkan personil dan peralatan untuk memberikan dukungan penanganan darurat.

Menurut Sutopo, komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah. Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala. Sementara gempa susulan masih terus berlangsung.

Seperti diketahui, gempa bumi dengan kekuatan magnitude 7,4 telah mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Pusat gempa pada kedalaman 10 kilometer (km) pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah. (rin/*).

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *