PADANG PANJANG – Sebanyak 30 peserta dari kelompok masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kelurahan Bukit Surungan (Busur) ikuti kegiatan Percepatan Penurunan Stunting, Kamis (16/5) di aula kantor lurah setempat. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menurunkan angka stunting melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
Kegiatan yang diinisiasi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat ini menghadirkan narasumber dari Lektor Kepala Universitas Negeri Padang (UNP), Dr. Yuliana, S.P, M.Si, Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Kota Padang Panjang, Sri Hidayani Sonny, S.E, Ak, Ahli Gizi, Elfa Miranti, STR.
Yuliana menyampaikan terkait pemanfaatan dan pengolahan pangan lokal yang sehat di keluarga dalam pencegahan penurunan stunting. Semua peserta diajarkan dan diberi pemahaman bagaimana mengolah makanan yang sehat, tidak mengandung micin yang akan diberikan kepada anak.
“Ibu-ibu bisa membuat olahan makanan seperti makanan siap saji yang dijual orang-orang. Seperti nugget, bisa kita olah sendiri dari ikan, ayam dan bebek. Tidak mengandung micin karena kita yang mengolah sendiri. Jika ini diajarkan, anak-anak akan terbiasa dengan sendirinya,” kata Yuliana.
Dijelaskannya, makanan yang diolah sendiri lebih sehat dari yang dibeli. Bahkan membuatnya tidak sulit, mudah apabila dikerjakan. Intinya jangan malas membuatnya.
Sementara itu Sri Hidayani selaku menerangkan peran PKK dalam pencegahan dan penanganan stunting. Menurutnya, dalam mencegah stunting ini sangat perlu kerja sama dari ibu rumah tangga untuk menurunkannya. Selain kerja sama dan kolaborasi dari instansi dan pemerintah, peran ibu sangat berpengaruh mencegah stunting ini.
“Menurunkan angka stunting ini perlu kerja sama dari semua pihak dan yang lebih utama dari masyarakat karena merekalah yang akan memberikan makanan kepada anak,” ujarnya.
Perlu diketahui, kata Sri Hidayani, saat ini angka stunting di Padang Panjang masih belum mencapai target nasional. Khusus di Kelurahan Busur ini stuntingnya masih tinggi yaitu berada di angka 20,8 persen. Ini perlu diturunkan, maka dari itu perlu kerja sama semuanya untuk menurunkan angka ini.
“Mencegah stunting ini dimulai dari gizi si anak. Apakah mereka cukup asupan gizinya atau tidak. Selain itu jangan berikan makanan yang mengandung micin. Olah saja makanan yang mereka mau, misalkan mereka mau makan fried chicken, bikin di rumah dengan olahan kita sendiri. Jika anak tidak mau ikan, olah daging ikan menjadi makanan lain seperti nugget. Bahkan bisa pula membuat permen jeli dari olahan kale,” paparnya.
Sementara itu Elfa Miranti mengajarkan kepada peserta bagaimana mengolah makanan yang sehat dan bisa membuat anak tertarik untuk memakannya. Seperti olahan jamur dijadikan dimsum, olahan ayam jadi dimsum.
“Intinya jika olahannya menarik, pasti anak tertarik. Dengan beragam macam bentuk, anak juga tidak akan bosan untuk memakannya,” kata dia.
Turut hadir Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DSPPKBPPPA, Netti Herawati, S.H serta undangan lainnya. (de/*)