AGAM – Sosok Bupati Agam Indra Catri, Dt. Malako Nan Putiah, merupakan orang yang sederhana, merakyat, berbicara apa adanya, bahkan bisa dikatakan visioner dan motivator ulung. berbagai program unggulan telah ia terapkan demi kemajuan Kabupaten Agam, salah satunya yakni “Program Agam Menyemai”.
Pemimpin yang dikenal mudah senyum itu dinilai telah berhasil menjalankan program tersebut. Program Agam Menyemai yang telah sukses dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu merupakan program dalam mencoba membangun dan memotivasi masyarakat melalui suatu gerakan moral “PENYEMAIAN NILAI-NILAI KEBAIKAN” masyarakat Kabupaten Agam dalam memanfaatkan lahan pekarangan, lahan perkantoran, lahan mesjid, lahan tidur dan lahan yang tidak produktif lainnya dengan menanam tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, palawija dan tanaman hias.
Selain itu mengisi kolam-kolam yang tidak termanfaatkan selama ini dengan ikan, sehingga memberi manfaat dan pendapatan ekonomi, baik untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat dilingkungannya. Disamping itu dengan gerakan ini juga dapat memupuk budaya menanam bagi setiap individu mulai dari anak-anak sampai dewasa, menjadikan menanam pohon sebagai “amal jariah” dan memotivasi masyarakat untuk sadar terhadap arti penting pohon bagi kehidupan.
Adapun tujuan dari program ini diantaranya, memupuk budaya menanam bagi setiap individu masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan yang tidak produktif lainnya. Begitu juga dengan kolam-kolam ikan, baik kolam ikan kepunyaan individu, maupun kelembagaan, seperti kepunyaan organisasi pemuda, masjid, MDA dan sebagainya.
Selain itu juga memotivasi masyarakat untuk sadar terhadap pentingnya tanaman untuk menopang kehidupan baik bagi dirinya sendiri, keluarga masyarakat maupun lingkungannya, sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta meningkatkan nilai kesehatan masyarakat.
Program ini telah dilaksanakan dalam jangka waktu yang cukup lama, dari awal kepemimpinannya menjadi Bupati Agam hingga 2 periode dan alhasil, telah terwujudnya Agam yang asri dan lestari.
Semenjak program Agam Menyemai dijalankan, Pemerintah Kabupaten Agam sudah melakukan penanaman dan pembagian bibit tanaman pepohonan dan buah-buah kepada masyarakat yang tersebar pada 82 nagari telah mencapai puluhan juta bibit, begitu juga dengan penyebaran bibit ikan, telah dibagikan kepada masyarakat yang mau mereklamasi kolamnya sekitar puluhan juta benih bibit ikan. Sebab, Pemerintah Kabupaten Agam menargetkan setiap tahunnya mampu mendistribusikan minimal 2 juta bibit tanaman dan buah-buahan serta 2 juta benih bibit ikan pula kepada masyarakat.
Penanaman kembali berbagai jenis tanaman dan penyebaran benih bibit ikan merupakan salah satu alternative solusi yang efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian lingkungan hidup serta ilmu tentang kesehatan.
“Prinsip kegiatan Agam menyemai perlu partisipatif secara menyeluruh dan berkelanjutan yang dilakukan secara terencana dan terus menerus serta komperensif, sebab pada intinya kita telah melakukan penyemaian terhadap nilai-nilai kebaikan ditengah-tengah masyarakat kita sendiri,”katanya saat dikonfirmasi Padangmedia.com, Selasa (14/3), di Lubuk Basung.
Salah satu bentuk dari keberhasilan program Agam Menyemai, Bupati Agam Indra Catri mendapatkan apresiasi langsung dari Kementrian Pertanian dalam hal Ketahanan Pangan pada kegiatan sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Nasional yang dilaksanakan di Hotel Mercure Surabaya, pada 16 Mei 2016 lalu.
Dalam kesempatan itu, ia mengaku diminta sebagai pembicara utama. Dalam presentasinya ia mengangkat tema “Sukses Story Pengelolaan Ketahanan Pangan di Kabupaten Agam”. Kesuksesan yang dilakukan melalui program “Agam Menyemai” yang memanfaatkan lahan-lahan tidur termasuk pemanfaatan perkarangan rumah yang ditanami dengan tanaman dan buah-buahan serta kolam ikan.
Tidak hanya berfokus pada peningkatan ketersediaan pangan, pemerataan distribusi pangan dengan harga terjangkau dan tercapainya pola konsumsi pangan yang aman, bergizi dan beragam, namun juga meningkatkan peran masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung ketahanan pangan, termasuk dukungan dari program PKK melalui pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
Ternyata memang benar, filosofi Agam dengan program “nan dilaman untuak dimakan nan diparak baok ka pakan” dapat memberi nilai lebih kepada masyarakat tani.
“Alhamdulillah, ini bukti dari keberhasilan kami, itu tentu tidak terlepas dari dukungan semua pihak, khususnya masyarakat Kabupaten Agam yang telah mampu menerapkan program Agam Menyemai sehingga dengan program itu perekonomian masyarakat meningkat signifikan, dan mudah-mudahan peningkatan itu bisa terus berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,”ucapnya sambil tersenyum. (fajar)