MENTAWAI – Pelayanan air bersih dan penerangan di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai ditargetkan paling lambat sudah rampung pada tahun 2020. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake usai membuka pelatihan Aplikasi Survey Air Minum Berbasis Rumah Tangga (Pendataan AMPL) di aula Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin (17/7).
“Sekarang masih dilakukan evaluasi karena rendahnya daya serap anggaran. Kalau Silpa Pemkab Mentawai masih tinggi, tentu tidak bisa dipaksakan cari uang banyak untuk mempercepat pembangunan dalam layanan bidang air minum berbasis rumah tangga tersebut,” ujar Kortanius.
Meski demikian, katanya, Pemkab akan segera melakukan evaluasi tahun ini. Kalau memang lambat dalam penyerapan anggaran, maka Pemkab Mentawai akan mengimpor tenaga kerja yang lebih profesional.
Dikatakan, terobosan harus terus dikembangkan di Bumi Sikerei untuk mempercepat pencapaian target pembangunan fasilitas air bersih dan sanitasi yang bermanfaat pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan menurunnya dampak ekonomi akibat buruknya kualitas lingkungan. Masyarakat dan pihak swasta merupakan mitra potensial yang dapat bersinergi dengan dukungan pemerintah dalam pembangunan sistem penyediaan air dan sanitasi. Ada komponen yang memerlukan kontribusi masyarakat, seperti pembangunan jamban keluarga, pembangunan sambungan rumah dari jaringan distribusi air.
Menurutnya, air bersih berbasis rumah tangga ada beberapa tempat di setiap kecamatan. Namun, karena masih rendahnya sumber daya manusia serta belum siap untuk mengolahnya, pemanfaatan air bersih oleh masyarakat tidak begitu maksimal. Ke depan pengelolaannya perlu dibarengi dengan pembentukan Badan Usaha Desa ( BUD) sehingga terbangun manajemen-manajemen baru untuk belajar menjadi.
Retribusi air bersih tersebut nantinya diserahkan kepada tim pengelola karena sifatnya mandiri. Jadi, setiap titik pembangunan air bersih berbasis rumah tangga harus ada tenaga pengelola dan masyarakat penerima airpun siap melakukan iuran per bulan untuk gaji pengelola.
Kortanius mendorong kemandirian masyarakat Mentawai. Karena itulah perbedaan yang berada di kepulauan, tidak bisa bergantung dengan satu sentral. Diharapkan masyarakat harus belajar bertanggung jawab sendiri-sendiri, tidak harus bergantung terus kepada orang lain, baik itu air minum, listrik dan lainnya, supaya bisa mengelolanya dan bisa dilanjutkan oleh generasi muda. (ers)
Komentar