JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 tercatat 5,02 persen, membaik dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 4,88 persen. Hal ini sesuai dengan prakiraan Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Agus D Martowardoyo melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Tirta Segara menyebutkan, secara triwulanan, ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2016 tumbuh sebesar 4,94 persen (year on year/yoy), sedikit lebih rendah dibanding capaian triwulan sebelumnya yang sebesar 5,01 persen (yoy).
“Hal ini terutama disebabkan oleh melambatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan kebijakan penghematan belanja pemerintah,” kata Tirta.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2016, khususnya di triwulan IV didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumahtangga, perbaikan kinerja investasi, dan peningkatan ekspor. Konsumsi rumahtangga masih tumbuh cukup kuat didukung oleh terkendalinya inflasi.
Peningkatan kinerja investasi menurutnya terutama didorong oleh pertumbuhan investasi nonbangunan dalam bentuk kendaraan dan peralatan lainnya. Perbaikan ini terindikasi pada kinerja sektor pertambangan dan perkebunan yang meningkat.
Di sisi lain, investasi bangunan masih melambat sejalan dengan belum kuatnya dukungan investasi sektor swasta. Sementara itu, kinerja ekspor menunjukkan perbaikan yang signifikan seiring dengan mulai meningkatnya harga beberapa komoditas seperti harga batubara dan Crude Palm Oil (CPO).
Ke depan, tambahnya, Bank Indonesia memperkirakan ekspansi perekonomian masih terus berlanjut di 2017. Perkembangan harga komoditas yang membaik dan perbaikan ekonomi dunia yang terus berlangsung diharapkan dapat menopang kinerja ekspor Indonesia.
Dengan permintaan domestik yang masih solid dan peningkatan permintaan dunia, investasi diperkirakan terus membaik. Penurunan suku bunga juga diharapkan dapat mendorong kinerja konsumsi RT dan investasi didukung oleh implementasi Paket Kebijakan Pemerintah.
“Pemanfaatan ruang pelonggaraan moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan akan turut memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi ke depan,” ujarnya.
Bank Indonesia akan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi. Dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga, perekonomian Indonesia akan dapat tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi secara berkesinambungan. (feb/*)