PADANG- Pemerintah pusat tidak menganggarkan dana untuk kelanjutan pembangunan Embarkasi Haji Sumatera Barat. Tahun 2015, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp100 miliar namun hanya terserap sekitar Rp48 miliar.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Salman Kennedy menjelaskan, Pelaksanaan awal pembangunan proyek yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp600 miliar itu telah dimulai tahun 2015. Dari alokasi dana Rp100 miliar itu hanya bisa terserap Rp48 miliar setelah dilakukan revisi terhadap paket pekerjaan. Revisi ini dilakukan mengingat dana tersebut bersumber dari hutan negara melalui Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) bukan DIPA APBN Kementerian Agama. (baca: sumber-dana-pembangunan-embarkasi-haji-dari-sbsn)
” Karena dana SBSN tidak bisa dimanfaatkan secara tahun jamak, maka paket pekerjaan terpaksa direvisi mengingat waktu pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk menggunakan dana sebesar itu,” terangnya.
Kendala yang menyebabkan dana Rp100 miliar itu tidak digunakan seluruhnya adalah soal waktu pekerjaan yang hanya tersisa sekitar 3 bulan. Hal ini karena proses lelang pekerjaan yang dimulai dari lelang Manajemen Konstruksi (MK), lelang paket perencanaan sampai lelang pelaksanaan pekerjaan. Bahkan proses lelang pekerjaan sampai diulang karena lelang pertama gagal.
Kemenag, kata Salman sangat serius dalam membangun Embarkasi Haji baru tersebut namun kendalanya adalah proses awal yang memakan waktu lebih lama sementara dana yang tersedia tidak bisa digunakan secara tahun jamak (multi years). Pelaksanaan pekerjaan fisik tahun 2015 sudah selesai 100 persen yang antara lain untuk membangun pagar keliling lahan, pembukaan jalan sampai ke tahap pengerasan dan pembangunan struktur bawah (pondasi) dari beberapa bagian bangunan seperti asrama, masjid dan struktur bawah gedung serbaguna.
Ia berharap dan akan berupaya ke Kementerian untuk mendapatkan kembali anggaran kelanjutan pembangunan Embarkasi Haji tersebut pada tahun 2017 nanti. Agar dana yang dialokasikan bisa efektif terpakai, pihaknya akan berupaya melakukan proses lelang lebih awal sehingga waktu pelaksanaan bisa lebih panjang. Belajar dari pelaksanaan pekerjaan awal tahun lalu, waktu pekerjaan tinggal hanya 90 hari. (feb)