16 Tambahan Positif Covid-19, 14 Kasus dari Kota Padang

PADANG – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Barat melaporkan penambahan 16 kasus positif Covid-19, Rabu (1/7/2020). 14 kasus positif berasal dari Kota Padang, 2 dari Kabupaten Padang Pariaman.

Juru Bicara GTPP Covid-19 provinsi Jasman Rizal, menyebutkan kasus terkonfirmasi positif tersebut berdasarkan laporan laboratorium terhadap hasil pemeriksaan 697 sampel swab, hingga pukul 05.00 Wib.

Pemeriksaan sampel swab yang dikirim surveilance dari berbagai rumah sakit itu dilakukan di dua lokasi di bawah pimpinan dan penanggung jawab Dr. Andani Eka Putra.

679 sampel diperiksa di Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan 18 sampel swab di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso.

“Dari hasil pemeriksaan, dilaporkan terkonfirmasi sample yang positif bertambah 16 orang,” kata Jasman dalam keterangan tertulisnya, Rabu pagi.

Selain penambahan kasus, diinformasikan juga ada tambahan pasien positif yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 7 orang.

Dengan penambahan tersebut maka sampai hari ini, total warga Sumatera Barat yang positif terinfeksi Covid-19 adalah sebanyak 742 orang.

Rinciannya, sebanyak 607 orang sudah dinyatakan sembuh (81,80 persen). Dirawat , karantina dan isolasi mandiri sebanyak 104 orang (14,02 persen). Sedangkan kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 31 orang (4,18 persen).

Jasman menyampaikan, agar masyarakat tetap waspada. Telah bebas beraktivitas bukan berarti virus corona telah tidak ada lagi.

“Justru dengan telah kembalinya aktivitas seperti biasa, protokol kesehatan harus bertambah ketat lagi dilakukan. Tetaplah jaga jarak, pakai masker, hindari kerumunan, jangan ada kontak fisik seperti bersalaman, seringlah cuci tangan,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan masyarakat pada saat berbelanja kuliner. Perhatikan penjualnya apakah mematuhi protokol kesehatan atau tidak, terutama makanan yang terbuka dan lain-lain.

Kepada pedagang makanan yang bersifat terbuka, Jasman juga mengingatkan, seluruhnya wajib pakai masker dan tidak bicara di depan makanan.

“Kita semua berhak untuk menegur dan mengingatkan pelayan dan pemilik rumah makan agar mewajibkan semua karyawannya memakai masker dengan benar,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, masih banyak pelayan makanan memakai masker hanya sampai dagu dan mereka masih berbicara di depan makanan. Ini sangat riskan dan sangat berbahaya bagi orang lain.

“Sebaiknya mari saling mengingatkan demi kesehatan kita semua,” tutupnya.*

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.