JAKARTA – Dua orang warga diinformasikan hilang terseret arus banjir bandang di wilayah Dusun Kenjuran Desa Purwosari Kecamatan Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Minggu (26/2). Banjir bandang menerjang lahan pertanian dan permukiman sekitar pukul 16.00 Wib.
“Data sementara, dampak banjir bandang menyebabkan dua orang dewasa terseret, hingga saat ini belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Minggu malam.
Selain itu, lanjutnya, 11 unit rumah hancur dalam peristiwa itu. Delapan rumah diantaranya rata dengan tanah sementara tiga rumah hilang terseret banjir. Sekitar 300 orang saat ini mengungsi di masjid.
Dia menambahkan, BPBD Kabupaten Kendal telah berada di lokasi bencana untuk melakukan penanganan darurat. BPBD bersama Dinas Sosial serta relawan Kobra Mania dan masyarakat membantu penanganan korban bencana. Dapur umum dan posko darurat disiapkan.
Logistik awal yang telah dikirim BPBD Kendal untuk penanganan darurat meliputi mie instan 10 dus, air mineral 10 dus, beras 25 kg, gula pasir 10 kg, teh 10 pak, sarden 10 pak, kecap 10 pak, kopi 5 pak, minyak goreng 10 bungkus, selimut 25 buah, tikar 12 buah dan matras 13 buah.
Sedangkan bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Kendal antara lain sarden 5 dus, mie instan 10 dus, matras 10, tenda gulung 3, selimut 15, minyak goreng 12 botol, kecap 48 botol dan beras 75 kg.
BPBD Provinsi Jawa Tengah telah memerintahkan BPBD Batang, BPBD Kota Semarang dan BPBD Demak mengirimkan bantuan personil dan logistik membantu BPBD Kendal. Bantuan logistik juga terus dikirimkan.
Sementara itu, banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Wonosobo yang menyebabkan akses jalan Wonosobo – Dieng terendam banjir. Hingga malam pukul 20.00 Wib, jalan Wonosobo-Dieng sudah terbuka satu jalur.
Tujuh titik longsor dengan volume longsor cukup banyak masih menutup sebagian jalan. Alat berat diperlukan untuk mengatasi material longsor.
Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya. Potensi curah hujan dengan intesitas tinggi masih berpeluang terjadi hingga awal Maret. Hujan yang deras telah memicu longsor, banjir, dan pohon tumbang.
(feb/*)