SAWAHLUNTO – Vertikal Rescue Merah Putih Sawahlunto menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Praktek Dasar Teknik Penyelamatan dan Vertikal Rescue. Kegiatan dipusatkan di Lapangan Silo Ombilin Saringan digelar sejak 4 sampai 6 November 2016 diikuti 34 peserta yang berasal dari unsur relawan, tim SAR, TNI, Pramuka dan komunitas pencinta alam.
Ketua Vertikal Rescue Merah Putih Sawahlunto, Henki Fransdamurya menyatakan, selama tiga hari mereka dilatih dengan berbagai materi pelatihan, di antaranya materi Rock Climbing Introduction atau
pengenalan panjat tebing, Belay System atau teknik pengamanan pemanjat, Free Climbing, Top Rope Climbing atau pemanjatan tali terpasang dan Leading Climbing.
Juga diberikan materi latihan memanjat menggunakan alat mekanik, Descending atau turun menggunakan tali, Knot and Hitch, Anchoring, Hauling and Lowering atau menaikkan dan menurunkan beban), Aid Climbing atau pemanjatan dengan bantuan serta pengenalan Vertical Rescue.
Secara umum, sebut Henky, selama tiga hari para peserta dibekali materi tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencegah, mengenali dan menanggapi keadaan darurat di ketinggian. Diharapkan setiap peserta nantinya mampu tampil sebagai inisiator dalam menyiapkan tim penyelamat di samping memiliki keterampilan dasar untuk melindungi diri sendiri pada setiap tindakan penyelamatan dilakukan.
Dia menambahkan, hal itu sesuai dengan fungsi vertical rescue dalam sebuah operasi SAR, yakni sebagai satuan dengan kemampuan khusus yang diterjunkan jika terdapat korban atau objek penyelamatan berada di medan curam serta di titik kemiringan vertikal sekalipun.
“Diklat kali ini sangat istimewa karna dilatih tenaga profesional Tedi Ixdiana dari Vertical Rescue dan Sekolah Panjat Tebing Merah Putih beserta tim. Diikuti peserta dari berbagai unsur dan daerah Sumbar Riau dan Jambi,” pungkasnya. (tumpak)
Komentar