PADANGPANJANG – 109 tahun lalu saat Soetomo dan kawan-kawan mendirikan Organisasi Pemuda Boedi Oetomo 20 Mei 1908, yang menjadi simbol bangkitnya rasa kebangsaan sebagai rakyat Indonesia. Tanggal 20 Mei yang selanjutnya selalu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati di Padangpanjang dengan khidmat.
Pemko Padangpanjang, Senin (22/05) memperingati Harkitnas melalui upacara di Lapangan Anas. Dipimpin Wakil Walikota Padangpanjang, Mawardi, upacara pagi itu berlangsung khidmad. Hadir unsur Forkopimda, OPD, TNI, polisi, dan siswa sekolah di Padangpanjang.
Mawardi sebagai inspektur upacara menyampaikan bahwa semangat dan jiwa kebangkitan nasional kali ini bertemakan “Maknai Kebangkitan Nasional Melalui Kerja Nyata Dalam Suasana Keharmonisan dan Kemajemukan Bangsa”. Hal itu mengandung makna yang menjadi instrumen ukuran sejauh mana nilai-nilai nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta dan karya kekinian kita secara nyata. “Nasionalisme bukan sekedar diskursus dan wacana yang sorak sorai. Makna nasionalisme kekinian bukan lagi kamuflase kerinduan romantisme perjuangan masa lalu,” ujarnya.
Dikatakan Mawardi, fenomena kemajemukan yang bergulir akhir-akhir ini tampaknya menjadi penggerus nasionalisme. Semangat persatuan demi menjunjung tinggi sikap nasionalisme yang dulu didambakan dan dibanggakan, menurutnya, menjadi kekhawatiran bersama. Konflik antar etnis, antar agama, tawuran antar pelajar, tawuran antar warga, sikap prasangka antar kepentingan, konflik horizontal dan gangguan keamanan yang masih sering terjadi adalah fenomena kebangsaan yang perlu kita sikapi secara hati-hati. Demikian pula perilaku yang mengutamakan kepentingan perorangan dan golongan, narkoba, pornografi, menjamurnya perilaku koruptif, dan lainnya. (ris/r)
Komentar