SOLOK – Tujuh pebalap mundur mengikuti kejuaraan sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2017 pada etape kelima, Rabu (22/11). Dengan demikian, total pebalap yang mengikuti balapan di etape lima ada 82 orang.
Lima pebalap itu adalah Dominic Perez dari tim 7 Eleven Road Bike Filipina, Hwanghee Kim-Gapeyong Cycling Team Korea, Lucas Carstensen-Embrace The World Team, Idris Purnama Kasih-Padang Road Bike, Fuminari Inoue-WJI Jepang. Selain lima pebalap tersebut, satu pebalap dari Padang Road Bike yakni Faujiansyah tidak bisa melanjutkan balapan karena selisih waktu saat finish di etape 4 sangat jauh. Satu lagi, Ray Ariehaan Hilmant dari tim CCC Indonesia juga keluar dari balapan karena tidak ikut start etape 4 kemarin.
Menurut Race Director Tour de Singkarak 2017, Jamaludin Mahmood, mereka memang tidak bisa tampil dengan kompetitif sejak awal balapan. “Bagi sebagian pebalap, trek Tour de Singkarak sangat berat dan menantang. Untuk menghadapi balapan ini, tentu harus punya strategi yang matang. Jika tidak sanggup terpaksa mundur,” kata Jamal.
Selain kondisi trek, pebalap juga beralasan cidera, sakit, dan lainnya. Menurutnya, persoalan mundurnya pebalap dari kompetisi merupakan hal biasa. Sebab, sistem etape secara tidak langsung adalah proses seleksi untuk membuktikan siapa yang terbaik dan mampu bertahan dalam balapan.
“Yang mampu bertahan hingga akhir, itulah yang terbaik. Soal mundur atau tidak, itu sudah bagian dari proses seleksi,” ujarnya.
Etape 5 Tour de Singkarak 2017 dimulai Terminal Bareh Solok dan berakhir di kantor Bupati Solok Selatan, Padang Aro. Etape 5 dimulai pukul 09.00 WIB dan finish pukul 14.00 WIB. Pada trek sepanjang 153,2 kilometer pebalap akan beradu cepat di antara hamparan luas kebun teh dan pemandangan danau kembar dari Kabupaten Solok hingga Solok Selatan.
Pada etape 5 ini, pebalap dihadapkan dengan tiga balapan menanjak dan dua balapan adu cepat atau sprint. Pada balapan menanjak, ada tiga tanjakan yang akan ditempuh, terletak di ketinggian antara 900 hingga 1500 m dpl (meter dari permukaan laut) yang dalam istilah balap sepeda merupakan kategori High Classification (HC).
Usai start dari Terminal Bareh Solok, tanjakan tinggi pertama akan ditemui pembalap di sekitaran Gunung Talang, tepatnya di kilometer ke 23. Tanjakan di kawasan ini terletak di ketinggian 932 MdPL sepanjang sekitar 10 kilometer. Tepat di Kayu Aro, tanjakan yang terletak di ketinggian 1205 MdPL sudah menanti para pebalap.
Jelang 13 kilometer kemudian, tantangan semakin berat. Tepat di kawasan Rawang Gadang, Alahan Panjang pembalap akan terus menanjak hingga ke ketinggian 1534 m dpl (meter dari permukaan laut).
Jika dikalkulasikan, sebanyak 82 pebalap Tour de Singkarak 2017 ini akan mengayuh sepeda di jalan yang menanjak sepanjang 23 kilometer. Selesai dari sana, baru pebalap bisa sedikit mengatur ritme balapan dan mengirit tenaga hingga memasuki Kabupaten Solok Selatan.
Memasuki Pakan Raba, atau tepatnya di kilometer ke 114, pebalap akan dihadapkan dengan balapan sprint. Pada kompetisi adu cepat yang pertama ini, para spinter akan mengambil bagian hingga titik finish.
Kemudian, memasuki kawasan Muara Labuh dekat Objek Wisata Seribu Rumah Gadang, pebalap kembali beradu kecepatan dengan balapan sprint sebelum akhirnya finish di Kantor Bupati, Solok Selatan di Padang Aro. (rin/*)
Komentar