PAINAN – Tanah longsor dan jalan terban mengganggu arus lalulintas jalan nasional Padang – Bengkulu. Longsor dan jalan terban terjadi di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, akibat hujan deras yang terus mengguyur beberapa hari terakhir.
Jalan terban terjadi di kawasan Kampung Dusun Pasar Minggu Nagari Duku Utara Kecamatan Koto XI Tarusan. Menurut Mon Tanjung warga setempat, jalan terban terjadi sekitar pukul 05.00 Wib pagi tadi (Rabu, 29/11).
“Kemungkinan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 05.00 Wib,” terangnya.
Dia menyebutkan, sebagian badan jalan mengalami terban dengan panjang diperkirakan sekitar 10 meter. Jalan terban terjadi akibat gerusan air sungai Batang Tarusan yang tengah meluap karena hujan.
Ancaman meluasnya terban pada badan jalan tersebut masih terjadi karena saat ini masih turun hujan di wilayah tersebut. Debit air Batang Tarusan yang masih terus bertambah seiring curah hujan tinggi meningkatkan ancaman gerusan pada tebing jalan tersebut.
Untuk mengatasi arus lalulintas yang terganggu, Kepolisian Resor (Polres) Pesisir Selatan menurunkan petugas ke lokasi. Kepala Satuan Lalulintas (Kasat Lantas) Polres Pesisir Selatan Iptu Ghanda N menyebutkan, arus lalulintas terpaksa dilakukan dengan sistim buka tutup.
“Untuk mengatasi arus lalulintas Padang – Bengkulu, kami menurunkan petugas dan arus lalulintas terpaksa dilakukan sistim buka tutup,” katanya.
Sementara itu, longsor juga sempat menutup arus lalulintas Painan – Bengkulu di kawasan Bukit Rangsam Nagari Painan Selatan Painan Kecamatan IV Jurai. Longsor diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.00 Wib. Meskipun saat ini sudah bisa kembali dilalui namun arus lalulintas sempat terputus sekitar tiga jam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan Pri Nurdin mengimbau pengguna jalan Padang – Bengkulu untuk berhati-hati terutama saat musim hujan. Pihaknya masih terus mendata titik longsor dan terban serta titik-titik yang berpotensi menjadi ancaman bagi pengguna jalan. (feb)
Komentar