JAKARTA- Neraca perdagangan Indonesia pada Pebruari 2016 mencatat surplus sebesar 1,15 miliar dolar AS. surplus ini tercatat lebih tinggi dari surplus pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,01 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menyebutkan, perbaikan neraca perdagangan tersebut terutama didukung oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas. Selain itu, neraca perdagangan migas yang mencatat surplus juga mendukung perbaikan tersebut.
Tirta merinci, neraca perdagangan nonmigas pada Pebruari 2016 mencatat surplus 1,14 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Januari 2016 yang sebesar 0,12 miliar dolar AS. Peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas dipengaruhi oleh naiknya ekspor nonmigas (8,67 persen, month to month/ mtm) dan turunnya impor nonmigas (2,13 persen, mtm).
Peningkatan ekspor nonmigas utamanya terjadi pada ekspor perhiasan/permata, benda-benda dari besi dan baja, kapal laut, kendaraan dan bagiannya dan timah. Sedangkan, penurunan impor nonmigas pada Pebruari 2016 terutama dipengaruhi impor mesin dan peralatan mekanik, senjata dan amunisi, serealia, besi dan baja serta benda-benda dari besi dan baja.
“Sementara itu, neraca perdagangan migas mengalami surplus sebesar 0,01 miliar dolar AS di Pebruari 2016, setelah pada bulan sebelumnya tercatat defisit 0,11 miliar dolar AS,” katanya.
Perbaikan neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan ekspor migas sebesar 0,47% (mtm). Perbaikan tersebut juga didukung oleh penurunan impor migas sebesar 8,79 persen (mtm).
Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan kinerja neraca perdagangan tetap positif mendukung kinerja transaksi berjalan. Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan. (feb/*)
Komentar