AGAM – Pembangunan dan perawatan setiap masjid atau mushala biasanya menjadi perhatian bagi umat muslim sekitarnya. Namun, berbeda halnya dengan Mushala Nurul Ikhlas Kampung Tanjung, Jorong II Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Meski sudah lebih kurang 50 tahun berdiri, tapi masih belum memiliki tempat wuduk dan WC yang layak.
Ketua Mushala Nurul Ikhlas Kampung Tanjung, Fadli S M MPd di rumahnya, di Lubuk Basung, Rabu (4/11) mengatakan, lebih kurang 50 tahun mushala ini berdiri, masih belum memiliki tempat wuduk yang layak. Selain itu, jembatan penghubung melintasi bandar untuk menuju ke mushala juga belum bisa dikatakan layak.
Fadli menerangkan, pembangunan tempat wuduk sudah dimulai pada tahun 2013 lalu, tapi sampai saat ini masih belum terselesaikan karena dana khas mushala yang sangat minim. Begitu juga jembatan penghubung ke mushala tidak layak lagi dikarenakan roboh akibat banjir beberapa waktu lalu.
Ditambahkannya, untuk pembangunan tempat wuduk dan jembatan, lebih kurang Rp7 juta dana yang telah habis. Namun, pembangunannya saat ini terbengkalai karena tidak ada dana untuk kelanjutan pembangunan tersebut. “Kita berharap adanya perhatian dari masyarakat, khususnya pemerintah daerah dalam proses kelanjutan pembangunan tempat ibadah yang masih terbengkalai ini,” harap fadli.
Hal senada disampaikan Walijorong II Nagari Garagahan, Decki hendri. Menurutnya, mushola yang berada di tempat yang strategis itu tidak mempunyai fasilitas yang layak. Padahal, ini adalah satu-satunya mushala yang ada di jorong II Nagari Gargahan.
Decki menambahkan, hendaknya ada ketransparanan dana dalam pembangunan mushala serta diharapkan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak terkait pembangunan. Menurutnya, dengan adanya tempat ibadah yang layak dan bersih, anak-anak mengaji bisa lebih nyaman dalam proses pembelajaran keagamaan di tempat itu. Tidak hanya itu, mushala harus diaktifkan dengan berbagai macam program keagamaan seperti remaja masjid dan ceramah mingguan.
“Sangat disayangkan, Sudah lebih kurang 50 tahun mushala ini berdiri, masih belum juga memiliki fasilitas yang sewajarnya. Seandainya ada perhatian penuh dari masyarakat apalagi pemerintahan setempat terhadap pembangunan itu, saya yakin pembangunan tidak akan terbengkalai seperti ini,” ungkapnya. (fajar)
Komentar