KENAGARIAN Silungkang, Kota Sawahlunto, salah satu yang terkenal dengan produk songket. Pengrajin setempat pernah membuat kain songket sepanjang 22 meter. Songket sepanjang 22 meter tersebut dibuat selama dua bulan oleh pengrajin di INJ Silungkang.
Kain buah tangan pengrajin cekatan di Kecamatan Silungkang itu juga pernah dipajang pada perhelatan Sawahlunto Expo di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Sawahlunto pada 25 sampai 5 Desember 2014. Ini merupakan kain songket terpanjang dalam sejarah tenun Silungkang.
Songket berasal dari kata sungkit atau leverage di mana dalam pembuatannya digunakan benang emas dan menyulam benang lungsi. Tenun songket Silungkang berasal dari bahan kapas, serat, sutra dan benang
Macau (benang emas dan perak).
Hiasan atau motif songket disebut Cukie. Beberapa menggunakan Macau benang (benang emas dan perak), sutera dan katun berwarna. Hal itu menunjukkan sebuah keunikan songket Minangkabau lama di mana ada kombinasi dari dua atau tiga jenis benang dalam motif tunggal.
Kabid Industri Dinas Perindagkopnaker Sawalunto, Tatang Sumarna kepada padangmedia.com pernah berujar, kain sepanjang itu dibandrol senilai Rp10 juta. Namun, kain tersebut dimaksudkan hanya untuk kenang – kenangan. (tumpak)
Komentar