PADANG- Memasuki Idul Fitri 1438 H tahun ini, toko oleh-oleh keripik balado Christine Hakim mempersiapkan sedemikian rupa agar permintaan terhadap produk yang ada di tempatnya dapat terpenuhi. “Kami mempersiapkan beberapa dapur untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang hendak membeli oleh-oleh sebelum kembali ke rantau usai Lebaran,” ungkap Christine Hakim, pemilik toko oleh-oleh di kawasan Nipah Padang kepada padangmedia.com, Sabtu (24/6).
Hal itu dilakukan, kata Christine yang akrab disapa Ce Kim, agar tidak mengecewakan pelanggannya. Berdasarkan pengalaman beberapa tahun yang lalu, beberapa pelanggan yang datang ke tokonya seminggu usai Lebaran, tidak kebagian karena terlanjur habis. Sementara untuk menambah stok, khususnya keripik balado yang diproduksinya sendiri, tidak dapat dilakukan lagi karena para pekerjanya sudah libur.
“Makanya jauh-jauh hari sudah kita siapkan. Kami menyiapkan beberapa dapur dengan memodali beberapa UKM binaan. Mereka diberi modal awal untuk memproduksi makanan atau kue2. Sehingga kita bisa menjamin ketersediaan barang pada saat dibutuhkan,”jelasnya.
Pola yang dilakukan Ce Kim adalah demi mempermudah UKM binaannya atau mitra untuk menyediakan bahan baku. “Kita bayar di depan produk dari mitra UKM, agar mereka tidak sulit menyiapkan produk. Mereka akan membayar dana yang dipinjamkan dengan barang-barang atau produk mereka,” tambahnya. Tentunya keberanian memodali itu berdasarkan tingkat kelarisan makanannya.
Sebagai pengelola pusat oleh oleh, ia juga merangkul saudara saudaranya terkhusus pada jenis keripik balado. Artinya beberapa dapur dipasang melalui mitra dan binaannya. “Saya berani memodali awal karena saya bisa menjamin produk mereka akan terjual. Selama ini mereka sudah menitipkan produknya disini, jadi saya tahu mana yang banyak permintaannya,” tuturnya
Di toko keripik balado Christine Hakim, dijual beraneka ragam makanan, hasil karya home industri dari berbagai daerah di Sumatera Barat yang bisa dijadikan buah tangan bagi perantau yang pulang mudik Lebaran ke ranah Minang ataupun tamu-tamu yang berkunjung ke Sumatera Barat. Beberapa oleh-oleh yang menjadi buruan perantau asal Minang bila mereka datang ke Kota Padang selain keripik balado, diantaranya kipang kacang, aneka kreasi rendang, dendeng balado, kacang ampera Ganepo hasil produksi kokoci Lima Puluh kota, kue sapik dan karak kaliang. Khusus untuk keripik balado dan makanan lain yang ia produksi sendiri, Ce Kim selalu membuat inovasi. Misalnya dengan membuat keripik balado dengan cabe hijau. “Kita harus terus berinovasi agar tak tertinggal. Bahkan sekarang kami juga sudah membuat tas ramah lingkungan dari kain,”tukasnya. (nit)
Komentar