JAKARTA – Dengan mencatatkan pertumbuhan 15,45 persen, pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia menempati posisi ranking 5 terbaik dunia dan terbaik kedua di Kawasan Asia Pasifik. Kondisi ekonomi domestik yang tetap kuat mendorong apresiasi Rupiah dan penguatan IHSG sepanjang 2016.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, Sabtu (31/12) menyebutkan, sampai dengan 29 Desember 2016, IHSG ditutup pada posisi 5.302,57, meningkat sebesar 15,45 persen dibandingkan posisi penutupan tahun lalu.
“Pertumbuhan IHSG sebesar 15,45 persen merupakan pertumbuhan indeks terbaik kedua di kawasan Asia Pasifik dan ranking 5 terbaik dunia,” kata Muliaman melalui siaran pers akhir tahun OJK, Jumat (30/12).
Dia melanjutkan, dari sisi pertambahan jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), di tahun 2016 ini BEI berhasil menambah 16 emiten saham baru.
“Suatu angka yang jauh lebih baik dari Bursa Efek Singapura dan Filipina yang masing-masing justru kehilangan atau minus 10 dan 1 emiten di tahun yang sama,” ujarnya.
Dia menegaskan, kondisi ekonomi domestik yang tetap kuat mendorong apresiasi Rupiah dan penguatan IHSG sepanjang 2016. Sentimen positif domestik terkait perkembangan perekonomian yang lebih baik dari ekspektasi pasar dan program keberhasilan tax amnesty dinilai mampu menjaga penguatan IHSG dan Nilai Tukar di tengah dinamika kenaikan FFR dan fluktuasi harga minyak. (feb)
Komentar