PADANG – Kota Padang menerima sertifikat Adipura, Senin (23/11). Penghargaan di bidang Lingkungan Hidup ini dijemput langsung Wakil Walikota Padang Emzalmi ke Jakarta. Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam acara Malam Anugerah Lingkungan 2015 di Gedung Bidakara, Jakarta.
Penghargaan sertifikat Adipura ini lantas diboyong ke Padang dan diterima langsung Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo di kediamannya, Selasa (24/11). Walikota Padang mengatakan penghargaan ini diterima bersama 69 kota lainnya di Indonesia yang mendapatkan sertifikat Adipura.
“Alhamdulillah, berkat kerjasama dan usaha keras pemerintah Kota Padang serta masyarakat, nilai kita dalam penilaian ini naik dari tahun sebelumnya,” kata Mahyeldi usai menerima penghargaan ini dari Wakil Walikota Padang Emzalmi yang didampingi Kadis Kebersihan dan Pertamanan Afrizal Khaidir.
Pada tahun sebelumnya, dalam penilaian Adipura, Kota Padang meraih nilai 71. Nilai ini terus naik pada tahun 2015 ini menjadi 74.
“Kita optimis ke depannya akan lebih baik lagi, apalagi semangat dan kepedulian SKPD dan masyarakat dengan masalah kebersihan cukup tinggi,” sebut Walikota.
Diakui Walikota ada beberapa item dalam penilaian Adipura yang mesti jadi perhatian bagi Pemerintah Kota Padang dan masyarakat ketahui. Item tersebut diantaranya yakni kebersihan di Pasar Raya Padang, kebersihan di lingkungan perumahan, serta pemilahan sampah.
“Semua item ini sudah kita ketahui. Mengenai pasar, ini sudah rampung dan kita yakin ke depan akan lebih baik lagi dan rapi. Apalagi anggaran tahun 2016 dan dukungan kita untuk kebersihan cukup meningkat. Pada prinsipnya, nilai kita meningkat dari waktu sebelumnya,” tutur Walikota.
Agar meraih hasil terbaik di tahun depan, Pemko Padang telah memiliki strategi khusus. Diantaranya, titik lemah seperti kebersihan di Pasar Raya serta lingkungan perumahan, termasuk pemilahan sampah akan diperkuat. Termasuk perhatian khusus ke hal lain seperti melibatkan masyarakat dalam kebersihan yang perlu ditingkatkan.
“Penilaian yang dilakukan di Kota Padang tidak di waktu-waktu tertentu, akan tetapi sepanjang waktu dan ke seluruh wilayah Kota Padang,” tukuk Mahyeldi.
Walikota mengatakan, dengan telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah, perlu untuk melibatkan masyarakat dan menggugah kesadaran masyarakat demi kesuksesan serta kepedulian lingkungan.
“Untuk yang lain seperti udara dan air, Kota Padang sudah cukup bagus,” ulasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Padang Afrizal Khaidir mengatakan ke depannya prestasi di bidang lingkungan hidup ini akan lebih ditingkatkan lagi.
“Nanti tidak hanya peran aparat saja yang dominan, akan tetapi juga peran masyarakat yang ditingkatkan. Sebab partisipasi masyarakat termasuk kriteria paling tinggi dalam penilaian,” ujarnya yang didampingi Kepala Bapedalda Edi Hasymi dan Kabag Humas dan Protokol Mursalim.
Dikatakannya, nilai yang dicapai Padang dalam penilaian Adipura 2015 ini sudah jauh di atas passing grade. Pada tahun 2014, Kota Padang meraih nilai 72. Sedangkan untuk mendapatkan Adipura Kencana ketika itu nilai standar yang diharuskan yakni 74. Dan pada tahun 2015 ini nilai standar untuk mendapatkan Adipura yakni 75. Sedangkan Padang hanya mendapatkan nilai 74.
“Namun begitu, kita tidak kalah dengan daerah lain yang langganan Adipura,” tukasnya.
Seperti diketahui, lima daerah yang biasanya langganan Adipura diantaranya seperti Pekanbaru dan DKI Jakarta, kali ini tumbang dan tidak mendapatkan apapun. “Kita bersyukur dapat sertifikat Adipura ini, di bawah Adipura sedikit lah. Kalau passing gradenya turun, mungkin kita bisa dapat,” sebut Afrizal.
Afrizal mengatakan ke depannya kawasan bebas sampah sudah benar-benar steril dari sampah. Selain itu DKP akan menjelaskan peran masing-masingnya, terutama masyarakat. Karena masyarakat menjadi pilar menentukan dan bertanggungjawab dalam mengelola sampahnya sendiri.
“Sampah rumah tangga sudah dipilah di rumah masing-masing, yakni sampah organik dan anorganik. Sampah itu kemudian diolah. Bagi sampah yang tak bisa diolah diangkut LPS dan diantar ke TPS. Semakin banyak sampah diolah, semakin tinggi nilai yang kita dapat dalam penilaian Adipura,” sebutnya.
Dalam penghargaan Adipura 2015 kali ini, tiga kota meraih Adipura Kencana. Anugerah Adipura diraih 65 kota. Sertifikat Adipura diperoleh 69 kota. Sedangkan plakat Adipura direngkuh 18 kota. Kota Padang merupakan daerah satu-satunya di Sumatera Barat yang meraih sertifikat Adipura.
Padang meraih Adipura terakhir kalinya pada 2009 silam. Setelah itu Padang tidak meraih apapun. Pada 2012 dan 2013, Padang meraih sertifikat Adipura. Dan kembali pada tahun ini, Padang kembali meraih penghargaan serupa.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dalam rilisnya menjelaskan, penilaian nasional Adipura selama empat tahun terakhir mengalami kenaikan dari 63,31 menjadi 67,51. Kenaikan sebesar 6,63% ini merupakan indikasi kenaikan kualitas lingkungan hidup perkotaan secara nasional.(der)
Komentar