JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung imbauan untuk mengantar anak di Hari Pertama Sekolah. Ia berharap Gerakan Hari Pertama Sekolah terus didukung masyarakat sehingga siswa bisa selalu merasakan kegembiraan ketika memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi.
“Kehadiran negara di Hari Pertama Sekolah memberi pesan kuat bahwa sekolah adalah tempat yang aman bagi siswa, bahwa semua anak bisa bersekolah,” kata Mendikbud Anies Baswedan saat mengunjungi hari pertama sekolah, di sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Polisi 1, Kota Bogor, Jabar, Senin (18/7) pagi seperti dilansir dari Setkab.go.id.
Dalam kunjungan itu, Mendikbud didampingi Walikota Bogor Bima Arya. Mendikbud menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua yang telah meluangkan waktu mengantar anak ke sekolah sehingga hari pertama masuk sekolah menjadi pengalaman tak terlupakan. Ia juga berterima kasih kepada seluruh lapisan pemerintahan yang ikut mendukung dan menghimbau agar masyarakat menyambut Hari Pertama Sekolah.
“Dunia usaha juga patut diapresiasi karena memberikan ijin kepada para karyawannya mengantar anak-anak mereka ke sekolah. Terimakasih tentu tak lupa disampaikan kepada media yang sangat aktif mengampanyekan gerakan ini,” ujar Anies seraya memuji dukungan berbagai pihak menunjukkan pentingnya momen Hari Pertama Sekolah bagi anak yang memasuki jenjang pendidikan baru di tingkat TK, SD, SMP, maupun SMA/SMK.
Menurut Mendikbud, hari ini adalah kesempatan untuk menciptakan kesan pertama anak terhadap sekolah yang akan menjadi rumah keduanya. Ia menyebutkan, komunikasi orang tua dengan guru yang dimulai di hari pertama sekolah adalah cara pandang yang revolusioner menata mental bangsa bahwa guru dan orang tua adalah pendidik dan pendidikan membutuhkan kolaborasi kedua pihak.
Mendikbud menegaskan, pemerintah berupaya keras untuk memastikan bahwa sekolah menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Karena itu, Masa Orientasi Sekolah (MOS) yang kerap diwarnai perploncoan telah dihapus dan diganti program Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) yang diselenggarakan hanya oleh guru. Selain itu, diluncurkan program Sekolah Aman untuk memastikan siswa bebas dari ancaman kekerasan (bullying) dari siapa pun.
Sementara program Indonesia Pintar dengan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP), lanjut Mendikbud, diharapkan akan menjamin anak yang tidak mampu secara ekonomi tetap bisa bersekolah.
“Semua ini adalah dalam rangka mewujudkan Nawa Cita yaitu memberikan rasa aman, memajukan pendidikan, merevolusi karakter, dan menumbuhkan partisipasi masyarakat,” tutur Anies seraya menegaskan, anak-anak harus bisa bersekolah tanpa rasa takut sehingga mereka bisa berprestasi dan meraih cita-cita. (rin/*)
Komentar