AGAM – Di saat harga karet murah, ternyata manggis mampu menyelamatkan “asap dapur” warga di beberapa nagari dalam Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam.
Seperti disampaikan pemuka setempat, St. Marajo, Sabtu (19/12), di Bawan, manggis merupakan tanaman rakyat. akhir-akhir ini komoditi tersebut lagi naik daun. Harganya menjanjikan, dan pedagang langsung membeli ke rumah-rumah penduduk. “Harganya beragam. Sejak dari Rp3.000 sampai Rp20.000 lebih/kg,” ujarnya.
Kondisi demikian mampu mengobati kelesuan ekonomi rakyat, terutama di Nagari Batu Kambing, Sitalang, dan Sitanang. Bahkan kini banyak warga berkeinginan untuk menanam manggis,secara budi daya, di kebun mereka.
Di samping manggis, durian juga sangat membantu ekonomi rakyat kecil. Durian kini sudah dipasarkan pedagang sampai ke Pulau Jawa. Pedagang mencarter pohon durian warga dengan harga lumayan,sehingga uang hasil penjualan durian tersebut mampu membantu biaya pendidikan putra/putri mereka.
Ke depan, banyak kalangan menyarankan agar lahan perbukitan di Kabupaten Agam,terutama di Agam belahan barat, tidak lagi ditanami sawit. Karena sawit di lahan perbukitan tidak menjanjikan,malah bisa mengundang bencana.
“Sawit menyebabkan lahan jadi kering. Bila hujan turun, dikhawatirkan bisa menyebabkan longsor,” ujar Wali Nagari Sitanang, Y. Dt. Majo Lelo.
Ia mengaku sudah menghimbau warganya untuk menanam tanaman kayu-kayuan dan MPTS di lahan perbukitan. Tujuannya, untuk memperbaiki kondisi hutan dan lahan, di samping untuk menyediakan kayu guna berbagai keperluan. Di sisi lain, MPTS diharapkan mampu menyediakan berbagai kebutuhan, seperti kebutuhan akan buah-buahan tertentu, antara lain durian.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Agam, Ir. Yulnasri, MM, jug menyarankan agar lahan perbukitan sebaiknya ditanami tanaman kayu-kayuan, buah-buahan, dan jenis MPTS. Sawit memang tidak dianjurkan, karena kurang menguntungkan secara ekonomi, dan keselamatan lingkungan.
“Manggis, durian, dan karet bagus ditanam di lahan perbukitan, bahkan di kemiringan ekstrim sekalipun,”ujarnya. (fajar)
Komentar