BENGKULU – Delapan belas orang dilaporkan tertimbun longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Longsor terjadi sekitar pukul 01.45 WIB Kamis (3/12) akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu sejak Rabu (2/12).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menginformasikan, 18 orang tersebut tertimbun longsor saat berada di pondok semi permanen menunggui kebun durian. Tiga orang sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi tewas.
“18 orang korban tersebut berada di pondok kebun untuk menunggui kebun durian ketika longsor terjadi. Hingga kini tiga orang sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi tewas,” kata Sutopo.
Longsor dengan ketinggian material mencapai 5 meter menimbun sebanyak 20 unit rumah semi permanen sebagai pondok kebun dan satu unit rumah permanen. Material longsor merupakan runtuhan tebing berupa tanah, batu napal, dan beberapa pohon besar.
“Akses menuju lokasi cukup sulit apalagi material longsor cukup tebal sehingga diperlukan alat berat,” ujarnya.
BPBD Bengkulu Utara bersama TNI, Polri, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat untuk evakuasi korban longsor. Koordinasi dan pendirian posko telah dilakukan. Pendataan masih dilakukan.
Di Malang Juga Longsor
Longsor dikabarkan juga terjadi di Keluarahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Malang Jawa Timur akibat hujan deras pada Rabu (2/12) pukul 15 Wib. Longsor menyebabkan 3 orang luka ringan dan 1 rumah rusak.
Penanganan Darurat Longsor Pematang Siantar
Sementara itu, penanganan darurat korban banjir dan longsor Kota Pematang Siantar Sumatera Utara masih terus dilakukan. Banjir dan longsor pada Selasa (1/12) itu telah menyebabkan 2 orang tewas, 9 luka-luka, 22 rumah rusak berat, dan 35 rumah rusak ringan.
Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dengan ancaman banjir, longsor dan puting beliung. Intensitas hujan akan makin meningkat sehingga ancaman juga meningkat. Puncak hujan diperkirakan Januari 2016 nanti. Lakukan antisipasi untuk mengurangi risiko. (feb)
Komentar