SAWAHLUNTO – Kota Sawahlunto tahun ini merupakan satu-satunya nominasi dari Indonesia untuk dijadikan warisan dunia yang memiliki kekhususan. Untuk itu, peluang diterima sebagai warisan dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sangat besar.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar, Sumatera Barat Nurmatias menyebutkan, tambang batubara Ombilin Sawahlunto atau Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto merupakan satu-satunya yang diusulkan dari Indonesia.
“Untuk tahun ini, Sawahlunto merupakan satu-satunya nominasi dari Indonesia yang diusulkan sebagai warisan budaya dunia yang memiliki kekhususan yaitu Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto,” katanya dalam Workshop Pembinaan Warisan Dunia di Bumiminang hotel padang, Jum’at (21/4).
Saat ini, langkah menuju warisan dunia tersebut juga telah dilakukan dengan mengadakan pra workshop Penyusunan Rencana
Pengelolaan Warisan Dunia di Jogjakarta. Kegiatan tersebut untuk melengkapi beberapa persyaratan yang harus dipenuhi setelah masuk dalam Tentative Lists UNESCO. Sidang penilaian kelengkapan persyaratan rencananya akan diadakan pada September mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Taufik Efendi menambahkan, dalam pengusulan menjadi warisan dunia tersebut, dilakukan perluasan wilayah. Hal itu untuk menambah nilai tawar bagi Kota Sawahlunto untuk ditetapkan sebagai warisan dunia. Perluasan wilayah akan mencakup Kabupaten Tanahdatar, Kota Padangpanjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sudah terdaftar dalam World Heritage UNESCO Tentative Lists pada tahun 2015 dan riwayat penominasiannya sudah dimulai sejak tahun 2014 lalu. Kota Sawahlunto merupakan salah satu kota tambang batubara tertua di kawasan Asia Tenggara.
“Kota tambang batubara Sawahlunto merupakan salah satu kota tambang tertua di Asia Tenggara dan kini sudah berkembang menjadi kota wisata tua,” katanya.
Dia menyebutkan, Kota Sawahlunto memiliki jejak sejarah cukup panjang. Aktifitas pertambangan batubara sudah dimulai sejak zaman penjajahan Hindia Belanda pada abad ke -19. Sebagai kawasan pertambangan tertua, Sawahlunto memiliki banyak peninggalan sebagai bukti sejarah.
“Kalau kota tersebut ditetapkan menjadi warisan dunia, akan membawa dampak kepada daerah lain di Sumatera Barat,” tandasnya.(tumpak)
Komentar