JAKARTA – Institut Media Sosial dan Diplomasi Komunikonten, bekerjasama dengan komunitas pembuat konten TRENZING menggelar diskusi publik terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2018. Diskusi tersebut mengangkat tajuk “Peran Jurnalis dan Warganet Mencegah Kampanye Hitam dan Isu SARA di Pilkada Serentak 2018 Guna Menjaga Persatuan NKRI”.
Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria mengungkapkan, kesadaran yang harus ditumbuhkan adalah bahwa para kandidat dan tim sukses tidak boleh berfikir pendek memenangkan pilkada saja, namun juga bagaimana merawat Pancasila dan memperkokoh NKRI.
“Kita mendorong semua tim media kandidat agar memproduksi konten-konten yang benar dan bermanfaat. Jangan sampai ada konten yang merusak keutuhan NKRI dan merusak kepentingan nasional,” ungkapnya, Minggu (18/2).
Pilkada serentak tahun 2018 akan berlangsung di 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten di Indonesia. Menurut Hariqo, semua kandidat tentunya memiliki tim media yang dibentuk dengan tujuan memenangkan kandidatnya.
“Namun tim media sosial kandidat tersebut juga harus berkolaborasi menjaga pilkada Serentak 2018 dari kampanye hitam dan politisasi SARA demi masa depan NKRI. Pilkada serentak lebih dari sekedar ujian berdemokrasi, namun juga ujian dalam berbangsa dan bernegara,” lanjutnya.
Ujian tersebut berlaku untuk semuanya, pemerintah, pelaksana dan pengawas pilkada, masyarakat, jurnalis, organisasi hingga ke kalangan kampus dan sebagainya. Diskusi tersebut difokuskan kepada upaya peningkatan kapasitas jurnalis dan warganet dalam mencegah isu SARA dan kampanye hitam di Pilkada.
Dalam diskusi tersebu, hadir sebagai narasumber antara lain Wahyu Setiawan (Anggota KPU RI), Hariqo Wibawa Satria (Direktur Eksekutif Komunikonten), Ridwan Budiman (Pegiat Literasi Media), dan Yophiandi Kurniawan (Praktisi Media). (feb/*)
Komentar